18 September 2023, 09:23 WIB

Kehadiran AI di Industri Fesyen bukan untuk Menggantikan Kreativitas Desainer


Adiyanto |

Inovator mode, Calvin Wong telah mengembangkan Interactive Design Assistant for Fashion (AiDA), sistem artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pertama di dunia yang dirancang oleh para desainer. Namun, menurut kepala proyek perintis tersebut, teknologi yang berkembang pesat ini tidak akan pernah bisa menggantikan kreativitas orisinal para desainer.

“Desainer mempunyai cetakan kain, pola, corak warna, sketsa awal, dan mereka mengunggah gambarnya. Kemudian sistem AI kami dapat mengenali elemen desain tersebut dan menghasilkan lebih banyak pilihan bagi para desainer untuk menyempurnakan dan memodifikasi desain aslinya,” kata Wong, menjelaskan cara kerja kecerdasan buatan tersebut.

Wong mengatakan kekuatan khusus AiDA adalah kemampuannya untuk menghadirkan semua kombinasi yang mungkin untuk dipertimbangkan oleh seorang desainer, sesuatu yang menurutnya tidak mungkin dilakukan dalam proses desain saat ini.

Sebuah pameran di Museum M+ Hong Kong pada Desember menampilkan koleksi 14 desainer yang dikembangkan menggunakan alat tersebut. Namun Wong menekankan bahwa kehadiran perangkat ini adalah untuk memfasilitasi inspirasi desainer. “Bukan menggunakan AI untuk mengambil alih pekerjaan desainer, atau untuk mengambil alih kreativitas mereka. Kreativitas asli sang desainer harus kita hargai,” ujarnya.

Wong mengepalai Laboratorium Kecerdasan Buatan dalam Desain (AidLab), sebuah kolaborasi antara Royal College of Art (RCA) Inggris dan Universitas Politeknik Hong Kong di mana ia menjadi profesor di bidang mode.

Wakil Rektor RCA Naren Barfield memprkirakan dampak AI pada industri fesyen akan bersifat "transformasional". “Dampaknya akan sangat besar mulai dari tahap ide dan konsepsi hingga pembuatan prototipe, hingga pembuatan, distribusi, dan akhirnya daur ulang,” katanya.

Apa yang disebut personalisasi telah digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan rekomendasi produk yang lebih baik dan penelusuran yang lebih efektif, membantu pembeli menemukan apa yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah.

Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, berbagai alat yang sangat terspesialisasi pun ikut dikembangkan.

AiDA hanyalah salah satu proyek AidLab yang dipamerkan di ibu kota Inggris menjelang London Fashion Week, yang dimulai pada Jumat (15/9) lalu.

Proyek lainnya termasuk proyek Neo Couture yang bertujuan menggunakan teknologi canggih untuk melestarikan keterampilan dan teknik khusus yang digunakan oleh para couturier secara digital.

Ketika industri fesyen Inggris menghadapi kekurangan keterampilan, mereka menciptakan sistem pelatihan berbantuan AI untuk membantu mengajarkan keterampilan tata busana. (AFP/M-3)

 

BERITA TERKAIT