25 May 2023, 09:00 WIB

Cara Ini Bisa Dipakai Untuk Ajari Anak Bicara Ragam Bahasa


Nike Amelia Sari |

MASA kanak-kanak adalah waktu yang ideal untuk belajar bahasa. Sebab, anak-anak lebih mampu mempelajari bahasa kedua dan menyempurnakan aksen asli dibandingkan orang dewasa.

Akan tetapi, kemampuan anak untuk mempelajari berbagai bahasa juga harus didorong oleh orangtua dengan berbagai teknik belajar yang menarik. Berikut saran para ahli untuk membantu anak belajar berbagai bahasa, seperti dikutip dari situs Huffpost, Selasa (23/5).

1. Bangun Strategi

Dua strategi yang sering digunakan keluarga adalah satu orangtua, satu bahasa. Setiap orangtua secara konsisten berbicara satu bahasa dengan seorang anak (yaitu, Ibu berbicara bahasa Inggris, Ayah berbicara bahasa Spanyol) dan bahasa minoritas di rumah, di mana keluarga menggunakan bahasa yang lebih sedikit. Anak-anak juga mempelajari bahasa mayoritas di sekolah dan masyarakat.  

Bergantung pada situasi rumah Anda, ini membutuhkan banyak perencanaan, upaya dan ketekunan Anda sebagai orangtua. Mungkin godaan untuk menyerah sangat besar saat Anda merasa tidak melihat banyak kemajuan. Tetapi, diperlukan konsistensi untuk membantu anak belajar banyak bahasa.

Gabrielle Kotkov adalah pendidik Montessori dengan sertifikasi TESOL (Mengajar Bahasa Inggris kepada Penutur Bahasa Lain) yang bekerja sebagai konsultan keluarga dan sekolah seputar pembelajaran bahasa. Dia mendorong keluarga untuk bersabar dan memiliki harapan yang realistis.

“Ini proses yang panjang. Pembelajaran bahasa umumnya membutuhkan waktu lima hingga delapan tahun untuk menjadi fasih," katanya.

Bahkan ketika sudah fasih, latihan teratur sangat penting untuk mempertahankan bahasa.

“Bahkan jika Anda tidak melihat jumlah progres yang sama setiap minggu, progres tidak linier, mungkin tidak selalu terlihat sama, tetapi bukan berarti tidak berhasil,” ungkap Kotkov.

2. Bersikap Fleksibel dan Pakai Metode yang Sesuai untuk Keluarga

Staf pengajar di Bank Street College of Education, New York City, AS yang juga mantan guru pendidikan khusus dwibahasa, Elizabeth Silva Díaz, membesarkan putranya yang lahir di Kolombia menjadi dwibahasa sehingga dia dapat berkomunikasi dengan kakek nenek dan kerabat berbahasa Spanyol lainnya.

“Ketika putra pertama lahir, kami memutuskan untuk mencoba pendekatan satu orangtua satu bahasa, tetapi dengan cepat menemukan bahwa ini bukan gaya komunikasi yang cocok untuk keluarga kami,” kata Silva Díaz.

“Saya menemukan setelah mulai berbicara dengan suami dalam bahasa Inggris, saya lupa untuk berbicara dengan putra saya dalam bahasa Spanyol. Sebaliknya, kami menggunakan pendekatan situasi dan konteks untuk bilingualisme,” tuturnya.

“Bilingualisme kami dinamis dan berubah berdasarkan konteks,” lanjutnya.

3. Jangan Khawatir Terhadap Proses Pembelajaran Anak

Terapis wicara berlisensi di California, Grace Bernales, mengatakan orangtua sering bertanya apakah menggunakan dua (atau lebih) bahasa dengan seorang anak akan menyebabkan keterlambatan bicara.

“Ini adalah salah satu mitos yang paling umum,” kata Bernales.

“Mengajar lebih dari satu bahasa tidak menyebabkan keterlambatan bicara," imbuhnya.

Pada awalnya, anak mungkin akan menggabungkan bahasa saat berbicara.

“Anak-anak yang sedang belajar bilingual/multilingual mungkin mengucapkan kata-kata yang salah dan/atau menggabungkan kalimat menggunakan kedua bahasa. Ini karena bahasa saling mempengaruhi, dan belum tentu menjadi perhatian,” ucapnya.  

Anak-anak mentransfer pengetahuan mereka dalam satu bahasa ke bahasa lain, dan mampu mempelajari lebih dari satu bahasa dalam satu waktu. Mencampur bahasa adalah bagian alami dari pembelajaran mereka.

“Pembelajaran bahasa bukanlah proses yang sekadar menambahkan ‘bahasa kedua’ ke dalam ‘bahasa asli’, melainkan proses yang mengalir dimana bahasa saling memengaruhi dan berinteraksi satu sama lain," jelasnya.

Anda juga tidak perlu mengoreksi anak saat melakukan kesalahan menggunakan kedua bahasa. Itu adalah bagian alami dari proses pembelajaran.  

4. Beri Kesempatan Anak untuk Latihan Berbicara

Silva Díaz menyarankan orangtua untuk menciptakan peluang bagi anak untuk terlibat dengan berbagai bahasa dalam situasi sehari-hari yang bermakna dan autentik.

Bepergian adalah salah satu cara untuk memberi anak Anda kesempatan ini.

“Paparan bahasa dalam konteks autentiknya dapat secara signifikan meningkatkan minat dan pemahaman anak terhadap bahasa tersebut,” kata Silva Díaz.

Tetapi bepergian ke negara asal bahasa tersebut bukanlah keharusan. Interaksi autentik juga dapat terjadi dengan kerabat atau tetangga yang berbicara bahasa tersebut. Silva Díaz mencatat putranya menggunakan bahasa Spanyol saat bermain dengan sepupunya yang berbahasa Spanyol.

Anak-anak sangat termotivasi untuk menggunakan bahasa ketika hal itu memberi kesempatan untuk interaksi dan bermain dengan teman sebayanya.

Anda juga dapat mencoba memperkenalkan praktik berbicara dalam dosis kecil kepada anak. Kotkov menyarankan untuk menggunakan bahasa hanya pada waktu mandi atau menyetel pengatur waktu selama 10 menit dan mencoba berbicara bahasa itu saja. Secara bertahap, Anda dapat menambah jumlah waktu Anda berbicara menjadi setengah jam.

“Anak-anak usia sekolah dasar sangat senang dengan struktur dan waktu itu,” ujar Kotkov.

Tidak perlu menuntut anak menggunakan satu bahasa dengan orang tertentu atau dalam konteks tertentu.

“Anak-anak bilingual secara alami menavigasi antarbahasa berdasarkan lingkungan linguistik mereka dan orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Memaksa mereka untuk menanggapi dalam bahasa tertentu dapat mengganggu perkembangan bahasa alami mereka,” tukas Diaz.

5. Manfaatkan Semua Sumber Daya

Meskipun melakukan percakapan bolak-balik dengan penutur asli adalah pembelajaran yang paling efektif, ada banyak cara lain bagi anak-anak untuk mempelajari kosakata dan meningkatkan pemahaman mereka.

Memperkenalkan TV, film, musik, dan buku dalam dua bahasa kepada anak juga bisa menjadi cara lainnya.

“Menonton acara favorit atau membaca buku favorit dalam bahasa yang tidak dominan dapat membuat pembelajaran bahasa menjadi menyenangkan dan relevan,” ujar Silva Díaz.  

“Kami telah mengganti bahasa di Netflix ke bahasa Spanyol dan semua kartun yang ditonton putra saya sekarang dalam bahasa Spanyol. Ini memberikan kesempatan lain untuk benar-benar dikelilingi oleh bahasa Spanyol dalam konteks yang menyenangkan," lanjutnya.(M-4)

BERITA TERKAIT