12 May 2023, 09:00 WIB

Sebuah Ledakan Kosmik Supermasif Bikin Bingung Para Astronom


Adiyanto |

Para astronom telah mengidentifikasi ledakan kosmik terbesar yang pernah diamati. Wujud ledakan itu berupa sebuah bola api berukuran 100 kali ukuran tata Surya kita yang tiba-tiba mulai berkobar di alam semesta yang jauh lebih dari tiga tahun lalu.

Sejauh ini, para astronom telah memiliki apa yang mereka anggap sebagai penjelasan yang paling mungkin mengenai ledakan tersebut, namun mereka menekankan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami fenomena yang membingungkan tersebut.

Ledakan, yang disebut AT2021lwx, bukanlah kilatan paling terang yang pernah diamati di alam semesta. Rekor itu masih dipegang oleh ledakan sinar gamma pada Oktober lalu, yang disebut BOAT (Brightest Of All Time) atau cahaya terang abadi.

Philip Wiseman, ahli astrofisika di Universitas Southampton Inggris dan penulis utama studi baru, mengatakan AT2021lwx dianggap sebagai ledakan "terbesar" karena telah melepaskan lebih banyak energi selama tiga tahun terakhir daripada yang dihasilkan oleh ledakan cahaya singkat BOAT.

Wiseman, seperti dikutip AFP, Jumat (12/5) mengatakan bahwa itu adalah penemuan yang tidak disengaja.

Zwicky Transient Facility di California pertama kali melihat AT2021lwx saat mengamati langit secara otomatis pada tahun 2020. “Tapi (ledakan) itu pada dasarnya telah terjadi sampai diketahui oleh manusia pada tahun berikutnya, “ kata Wiseman.

Namun, ketika para astronom, termasuk Wiseman, melihatnya melalui teleskop yang lebih kuat barulah mereka menyadari apa yang ada di hadapan mereka.

Dengan menganalisis panjang gelombang cahaya yang berbeda, mereka mengetahui bahwa ledakan itu kira-kira berjarak delapan miliar tahun cahaya.

Melihat anyaknya kilatan cahaya baru lainnya di langit, yang berarti ledakan di belakangnya pasti jauh lebih besar. “Diperkirakan sekitar dua triliun kali lebih terang dari Matahari,” kata Wiseman.

Para astronom telah melihat beberapa kemungkinan penjelasan. Salah satunya adalah AT2021lwx adalah bintang yang meledak -- tetapi kilatannya 10 kali lebih terang daripada "supernova" yang terlihat sebelumnya.

Kemungkinan lain adalah apa yang disebut peristiwa gangguan pasang surut, ketika sebuah bintang terkoyak karena tersedot ke dalam lubang hitam supermasif (lihat grafis/ilustrasi). “Tapi AT2021lwx masih tiga kali lebih terang dari peristiwa itu,” ujar Wiseman yang mengatakan penelitian mereka tidak mengarah ke sana.

Satu-satunya peristiwa kosmik terang yang sebanding adalah quasar, ketika lubang hitam supermasif menelan sejumlah besar gas di pusat galaksi. Tapi, mereka cenderung berkedip dalam kecerahan, kata Wiseman, sedangkan AT2021lwx tiba-tiba mulai menyala dari nol tiga tahun lalu, dan masih berkobar. "Benda yang belum pernah kita lihat sebelumnya - muncul begitu saja," kata Wiseman. (M-3)

Teka-teki

Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, tim peneliti internasional menjabarkan apa yang mereka yakini sebagai skenario yang paling mungkin terjadi.

Teori mereka adalah bahwa awan gas tunggal yang masif – sekitar 5.000 kali lebih besar dari Matahari – secara perlahan dikonsumsi oleh lubang hitam supermasif. Namun Wiseman mengatakan bahwa dalam sains, tidak pernah ada kepastian. “Tim sedang mengerjakan simulasi baru untuk melihat apakah teori ini sepenuhnya masuk akal," tambahnya.

“Satu masalah bisa jadi lubang hitam supermasif berada di pusat galaksi -- untuk mennghasilkan ledakan sebesar ini, “kata Wiseman.

Tapi belum ada yang bisa melihat galaksi di sekitar AT2021lwx. "Itu benar-benar teka-teki," aku Wiseman.

Sekarang para astronom tahu apa yang harus dilakukan yakni menngamati langit  lebih teliti apakah ledakan serupa lainnya telah terlewatkan. (M-3)

BERITA TERKAIT