Dinosaurus merupakan hewan mamalia prasejarah yang memiliki keunikan berbeda dengan mamalia modern, salah satunya adalah memiliki ukuran tubuh yang sangat besar.
Misalnya Dinosaurus Argentinosaurus dan Titanosaurus yang dijuluki sebagai hewan darat terbesar yang pernah berjalan di Bumi. Kedua jenis dinosaurus raksasa yang hidup 90 juta tahun lalu itu memiliki bobot hingga 77 ton.
Sebagai perbandingan, pada zaman modern saat ini, hewan terberat di darat adalah gajah afrika (Loxodonta) yang memiliki bobot kurang dari 7 ton (6 metrik ton). Sedangkan paus biru (Balaenoptera musculus) menjadi yang terberat dalam kategori hewan laut, engan berat rata-rata 165 ton (150 metrik ton), mungkin paus biru dikategorikan sebagai hewan terberat yang pernah hidup.
Ilmuwan Paleoekologi dari Universitas New Mexico, Felisa Smith menjelaskan bahwa fenomena ini berkaitan dengan teori adanya kemungkinan batas keras sekitar 120 ton untuk hewan darat.
"Untuk menjadi lebih besar dari itu di (wilayah) daratan, kaki Anda harus sangat lebar untuk menopang tubuh, sehingga Anda tidak bisa berjalan dengan efisien,” kata Smith, seperti dilansir dari Live Science, Selasa (7/3).
Smith mengacu pada hukum kubus persegi, yakni prinsip matematika yang pertama kali dijelaskan oleh Galileo Galilei sebagai "rasio dua volume lebih besar daripada rasio permukaannya". Dengan kata lain, ketika ukuran hewan bertambah, volumenya akan tumbuh lebih cepat daripada luas permukaannya, sehingga hewan yang lebih besar membutuhkan anggota tubuh yang jauh lebih besar untuk menopang bobotnya.
Akan tetapi, fisika bukan satu-satunya teori yang bisa menjelaskan ukuran hewan. Melainkan ada faktor penting lain seperti ketersediaan sumber daya makanan yang memengaruhi.
"Hewan yang hidup di lingkungan (darat) terlihat lebih produktif dengan makanan berkualitas tinggi yang umumnya mampu menampung ukuran tubuh maksimal yang lebih besar," kata Jordan Okie, ilmuwan biologi kuantitatif di Arizona State University.
"Paus, gajah, dan megabiota lainnya cenderung hidup di lingkungan yang produktif dan kaya nutrisi," lanjutnya.
Kebutuhan nutrisi ini secara jelas membuktikan mengapa Titanosaurus, tumbuh jauh lebih besar daripada mamalia darat terbesar sekalipun. (M-3)