01 October 2022, 13:49 WIB

Mengenal Ragam Kategori Batik di Indonesia.


Fathurrozak |

Sejak 2009, Unesco menetapkan batik sebagai warisan non-bendawi dari Indonesia. Tanggal 2 Oktober pun ditetapkan sebagai Hari batik Nasional. Saat ini, perkembangan batik semakin luas. Selain dipakai saat acara formal, juga banyak dijumpai berbagai ragam padu padan batik dalam keseharian maupun dalam acara-acara kasual.

Pendiri Rasa Wastra Indonesia Monique Hardjoko, mengelompokkan ada empat kategori besar batik yang berkembang di Indonesia. Berikut kategorinya.

1.Batik Pedalaman

Batik ini biasanya dijumpai dan dikenakan oleh kalangan keraton. Cirinya, batik pedalaman memiliki motif dan warna yang lebih tradisional. Dengan dominasi warna putih, cokelat, dan biru.

2. Batik Pesisir

Berbeda dengan batik pedalaman, karakter batik pesisir lebih beragam dan karya warna serta motif. Hal ini dipengaruhi oleh akulturasi budaya pendatang dan penduduk asli suatu tempat batik tersebut diproduksi.

“Inspirasinya datang dari para pendatang. Sehingga membuat warna dan motifnya lebih kaya. Motif akulturasi budaya sangat kuat dijumpai di batik pesisir. Biasanya juga dikombinasikan dengan motif asal daerah tersebut,” kata Monique kepada Media Indonesia saat dijumpai dalam kesempatan Cerita Batik Nusantara bersama Shopee di Museum Tekstil, Jakarta Barat, Jumat, (30/9).

3. Batik Nusantara

Hampir mirip dengan batik pesisir, batik nusantara juga memiliki ciri motif yang biasanya dibawa oleh pendatang. Dalam perkembangannya, batik nusantara tercipta karena mobilitas penduduk di Indonesia.

“Misalnya batik yang ada di Aceh, Jambi, dan Bengkulu, pasti dibikin dengan sejarah dari masing-masing daerahnya. Tapi ada sentuhan inspirasi dari pendatang, seperti dari Jawa,” kata Monique.

4. Batik Kontemporer

Batik kategori ini sudah mengombinasikan antara macam metode. Misal bukan saja cap dan tulis, tetapi juga metode colet dan celup.

“Batik kontemporer perkembangannya makin ke sini semakin banyak kreator motif batik yang jauh lebih inovatif. Mengembangkan motif tidak cuma dari tradisional tapi juga mengembangkan sendiri motif berdasarkan pemaknaan mereka,” kata Monique.

Kemunculan batik kontemporer biasanya juga didorong untuk memudahkan produksi lebih cepat dan dikerjakan banyak orang. Dengan sentuhan lebih modern.

Selain empat kategori tadi, Monique juga menjelaskan ada tiga makna yang biasanya hadir di kain batik Indonesia. Ketiga makna itu terdiri dari perjalanan Indonesia, nasehat leluhur yang diturunkan ke motif, dan ketiga adalah keseharian dari hal-hal yang dipercaya di tempat asal batik tersebut diproduksi. (M-3)

BERITA TERKAIT