14 September 2022, 16:35 WIB

Ilmuwan Temukan Cara Terbaik Menenangkan Bayi yang Menangis


Niken Amelia Sari |

Para peneliti telah melakukan serangkaian eksperimen untuk mengetahui pendekatan mana yang paling baik untuk menenangkan bayi yang menangis. Ilmuwan dari RIKEN di Jepang mengklaim memiliki cara untuk membantu bayi berhenti menangis.

Penelitian yang dipublikasikan di Current Biology merekomendasikan agar orangtua menggendong bayi mereka yang menangis, berjalan-jalan bersama mereka selama lima menit tanpa berhenti tiba-tiba atau perubahan arah yang tiba-tiba dan kemudian duduk dan menggendong mereka selama lima hingga delapan menit sebelum meletakkannya kembali.

 “(Bayi yang) menangis berlebihan, terutama pada malam hari, terbukti menjadi sumber utama stres orangtua. Metode sekitar 15 menit ini patut dicoba sebelum mereka mulai benar-benar khawatir tentang apa yang salah dengan bayinya," kata Dr Kumi Kuroda, dari Riken Center for Brain Science di Saitama, Jepang, seperti dikutip dari theguardian.com, Selasa (13/9).

Wawasan muncul dari penelitian tentang mamalia altricial (hewan-hewan yang sangat lemah dan rentan mati saat masih bayi, sehingga mereka membutuhkan asuhan dari induk) seperti kucing, anjing, tikus, tupai dan terutama manusia.  Studi menunjukkan bahwa ketika digendong oleh ibu mereka, anak-anak menjadi lebih jinak, efek yang disebut "respons transportasi". 

Karena hewan sering memindahkan anak-anaknya untuk menghindari bahaya yang akan segera terjadi, responsnya mungkin telah berkembang melalui tingkat kelangsungan hidup keturunan yang lebih baik.

Para peneliti menggunakan rekaman video dan monitor jantung bayi untuk mengurutkan empat pendekatan berbeda untuk menenangkan bayi yang menangis yaitu menggendong anak sambil duduk, meletakkannya di dipan, menggendongnya sambil berjalan, atau mengayunkannya di kursi dorong atau sejenisnya.  Tangisan berkurang hanya ketika bayi bergerak, baik digoyang atau digendong.  Duduk diam dengan bayinya atau meletakkannya di ranjang bayi tidak dapat membendung tangisan bayi.

Setelah digendong selama lima menit, semua bayi yang menangis itu berhenti menangis dan hampir setengahnya tertidur, para peneliti melaporkan.  Tetapi, sekitar sepertiga bayi terbangun lagi segera setelah mereka ditidurkan kembali.

Untuk mengetahui apa yang membangunkan bayi, tim menyelidiki data monitor jantung.  Ini menunjukkan bahwa detak jantung bayi terkadang meningkat cukup untuk membangunkan mereka ketika kontak fisik dengan orangtua terputus.  

Mencoba membaringkan bayi dengan lebih lembut tidak ada bedanya.  Apa yang membantu adalah duduk dengan bayi yang sedang tidur selama lima hingga delapan menit setelah berjalan-jalan sehingga mereka jatuh ke tahap tidur yang lebih dalam.

Penelitian pada 21 bayi di Jepang dan Italia adalah "eksplorasi", dengan hasil yang perlu diperiksa dalam studi lebih besar. “Bayi dapat mengalami malam tanpa tidur karena alasan yang sangat berbeda,” kata Gianluca Esposito, seorang profesor psikologi perkembangan dan rekan penulis makalah di University of Trento.  

“Jika bayinya sakit perut, saya rasa ini tidak akan banyak membantu.  Sayangnya, saya pikir banyak orangtua masih akan mengalami malam tanpa tidur.  Itu bagian dari menjadi orangtua," lanjutnya.

 “Menangis adalah metode komunikasi yang penting dan normal untuk bayi, menangis memberikan suara pada bayi Anda. Bayi memiliki tangisan yang berbeda untuk kebutuhan yang berbeda seperti lelah, tidak nyaman, lapar atau ingin digendong dan dimainkan.  Seiring waktu, orangtua belajar melalui coba-coba dan mengalami apa arti setiap tangisan.  Tidak ada satu jawaban atau strategi yang sesuai dengan kebutuhan semua bayi yang menangis setiap saat, tanggapan yang berbeda akan sesuai pada waktu yang berbeda," kata Dr Betty Hutchon di Brazelton Center UK. (M-2)

BERITA TERKAIT