Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menggaungkan fesyen Indonesia di kancah Eropa setelah sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi covid-19. Sebelumnya, IFC telah sukses membawa desainer Indonesia untuk memperkenalkan karyanya di pasar Eropa, khususnya di Kota Mode Paris, Prancis melalui acara LA MODE Sur La Seine à Paris pada 2018 dan 2019. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia.
Hadir tahun ini dengan nama baru "Front Row", kegiatan ini ditargetkan tak hanya digelar di kapal pesiar yang menyusuri Sungai Seine di Paris, melainkan dapat diselenggarakan juga di tempat dan kota-kota lainnya untuk memperluas jangkauan pasar. Front Row merupakan program berkelanjutan The Fashion Journey IFC dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi desainer Indonesia di kancah dunia. Tahun ini, Front Row yang meliputi kegiatan fashion showcase, business matching, dan pop up store ini diselenggarakan di Kota Paris.
"Ini kegiatan ketiga kalinya yang kami selenggarakan di Kota Paris. Diharapkan semakin banyak media dan buyer dari negara-negara di Eropa yang hadir dan membuka peluang kerjasama bisnis ke depannya dengan para desainer Indonesia. Melalui kegiatan ini, para desainer Indonesia dapat melihat langsung dan mempelajari kebutuhan produk fesyen di pasar Eropa," kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, dalam acara konferensi pers Front Row Paris, yang digelar di The Wisten Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (23/8).
Sebanyak 17 desainer dan jenama fesyen Indonesia akan turut berpartisipasi dalam perhelatan ini di antaranya Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria, Lenny Agustin, NY by Novita Yunus, Rose.Ma.Lina x Sofie, Phillip Iswadono, sera Roemah Kebaya Vielga,. Seluruh partisipan tersebut akan menampilkan koleksi busana konvensional hingga busana muslim dengan keragaman konten lokal sesuai tren global dan menerapkan konsep sustainable fashion yang sedang menjadi perhatian fesyen dunia.
Desainer Novita Yunus yang membawa merek fesyen, NY by Novita Yunus mengatakan jenamanya akan membawakan sekitar 10 koleksi, termasuk koleksi sustainabale fashion berupa ecoprint yang didesain khusus dengan pewarna alam. Koleksinya juga menampilkan tenun khas dari daerah Garut, Jawa Barat.
Sementara itu, Oewi Wahyono dengan merek jenamanya Nura Boutique akan menampilkan batik Kawung khas Yogyakarta. "Koleksi yang akan saya angkat adalah selama ini saya selalu berada di wastra, membuat koleksi-koleksi dari batik. Salah satu motif batik yang saya akan bawa yaitu batik Kawung," ungkapnya. Ia menambahkan dengan motif batiknya yang disesuaikan dengan sentuhan mode fesyen kekinian akan menonjolkan gaya kasual dan elegan.
"Batik di seluruh Indonesia punya keistimewaan yang punya filosofi termasuk batik Kawung ini. Batik Kawung ini melambangkan terjadinya kehidupan manusia, artinya di sini filosofinya mengingatkan bahwa sebagaimana manusia kita harus mengingat dari mana kita berasal atau tidak melupakan asal usul kita," ujarnya saat ditemui Media Indonesia usai sesi konferensi pers Front Row Paris.
Pada 3 September 2022 akan digelar trunk show dan photo shoot di Kapal Pesiar Chansonnier (Bateux Chansonnier). Bermula dari Pelabuhan Debilly, kapal pesiar tersebut akan menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris. Keesokan harinya, tanggal 4 September 2022 dilanjutkan dengan kegiatan fashion show, business matching, dan pop up store di La Galerie Bourbon, Kota Paris, yang dihadiri oleh buyer dan media internasional.
Untuk lebih mengenali pangsa pasar di Eropa, rombongan desainer Indonesia yang mengikuti Front Row Paris ini akan melakukan fashion tour ke Kota Brusel, Amsterdam, dan Paris untuk mengunjungi museum dan fashion district yang terkait erat dengan sejarah dan perkembangan fesyen dunia. Keseluruhan kegiatan The Fashion Journey IFC ini akan berlangsung pada tanggal 29 Agustus sampai 5 September 2022.
Front Row Paris diharapkan dapat merangkul seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga stakeholder terkait untuk bersinergi dalam memberikan perhatian serta dukungan konkret terhadap pengembangan sektor industri fesyen di tanah air menuju sebagai sentra mode dunia. Perhelatan ini mendapatkan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia. Selain itu, didukung juga oleh produsen kosmetik tertua di Indonesia yang telah berusia 57 tahun, Viva Cosmetics yang akan kembali mendukung acara ini sebagai Official Make up & Hair do. (M-4)