09 August 2022, 08:04 WIB

Film Jo Sahabat Sejati Angkat Tradisi Kuda Renggong Sumedang


Fathurrozak |

Film Jo Sahabat Sejati yang disutradarai Alex Latief siap tayang di bioskop pada 11 Agustus. Film yang ditulis Amanda dan Alvin Latief ini diproduksi pada 2019 dan proses kreatifnya telah berlangsung sejak 2017. Amanda mengatakan ide cerita tentang persahabatan antara kuda dan manusia ini berawal dari inspirasi kisah personalnya bersama peliharaannya.

“Melalui film Jo Sahabat Sejati, kami ingin memberikan suguhan baru untuk penonton film Indonesia. Kami terpikir tentang tontonan bagi anak dan bisa disaksikan oleh kategori semua umur. Kenapa Jo dan kuda, sebenarnya berangkat dari kecintaan saya dan Alvin dengan peliharaan kami,” kata Amanda Latief yang juga memproduseri film ini, saat konferensi pers Jo Sahabat Sejati di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (8/8).

Film ini diperankan oleh Amanda Latief, Ismu Tanjung, Novika Siregar, Cornel Nadeak, Adry Wicaksono, dan Nena Rosier. Mengambil latar Sumedang, film yang melibatkan tiga kuda sebagai aktor utama yaitu Arjuna, Walet, dan Macho ini juga mengangkat tentang tradisi kuda renggong asal Sumedang, yang biasanya muncul saat arak-arakan anak laki-laki khitanan.

Dalam prosesnya, kuda asal Sumedang yang terlibat dalam film dilatih selama dua tahun dan melibatkan 13 pelatih kuda. 

Film ini berkisah tentang Jo, kuda milik Arif (Ismu Tanjung), seorang guru. Jo merupakan kuda kesayangan Arif dan adiknya Lisa (Amanda Latief). Selain Arif dan Lisa, Jo juga bersahabat dengan tiga murid Arif, Genta (Cornel Nadeak), Cinta (Novika Siregar), dan Danar (Adry Wicaksono). 

Persahabatan terjalin sejak Jo berhasil menyelamatkan tiga sekawan dari suatu kejadian. Masyarakat kampung juga menyayangi Jo, karena ia kuda yang pintar dan suka menolong. Namun, peristiwa yang datang secara bertubi-tubi membuat Jo berada di posisi yang salah dan membuat Jo dibenci. 

Jo juga dituduh menjadi penyebab segala peristiwa yang terjadi. Karena hal itulah kemudian Jo diusir dari kampung dan terpisah dari para sahabatnya. Jo masih berharap bisa kembali lagi.

“Menurutku lumayan sulit karena benar-benar harus berkoordinasi dengan teman-teman lawan main dan juga kuda yang memerankan Jo. Untungnya, dia kuda yang hebat dan mengerti,” cerita pengalaman Ismu mengenai tantangannya saat produksi.

Sutradara Alex Latief pun mengatakan dalam proses produksi tidak ada eksploitasi terhadap binatang yang terlibat. Selain menyediakan dua pemeran kuda pengganti, kuda juga tidak ditunggangi saat adegan syuting dan di luar syuting.

Setelah sempat tertunda akibat pandemi, kini film Jo Sahabat Sejati siap tayang pada 11 Agustus sekaligus menjadi film yang mengajak penonton untuk merayakan momen kemerdekaan Indonesia. (M-2) 

BERITA TERKAIT