Ketika Uni Emirat Arab (UEA) berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa Hope pada tahun 2020, pencapaian itu menjadi misi pertama ke Planet Mars oleh negara Arab. UEA juga bergabung dengan misi Mars negara lain termasuk AS, Rusia, Tiongkok, dan Eropa.
Sekarang, dua dari pengorbit Mars dari UEA dan AS akan bekerja sama untuk berbagi data, berkat kesepakatan untuk berbagi temuan antara pengorbit Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) NASA dan pengorbit Harapan Emirates Mars Mission (EMM).
Misi Mars Emirates meluncurkan pengorbit EMM ke Mars pada musim panas 2020 dan tiba di planet merah pada Februari 2021, dan sejak itu telah mengumpulkan data tentang atmosfer dan sistem cuaca Mars.
EMM memiliki keunggulan dalam hal ini karena ia berada di orbit yang sangat tinggi, antara 12.000 mil dan 27.000 mil atau sekitar 19.312,128 km dan 43.452,228 km dari dari permukaan. Ketinggi ini memungkinkannya melihat area yang luas di planet ini sekaligus.
Ini berarti EMM telah mampu melacak peristiwa cuaca berskala besar seperti badai debu yang melanda planet ini pada Januari 2022, termasuk melewati kawah Jezero tempat penjelajahan NASA Perseverance dan helikopter Ingenuity sedang menjelajah.
Dengan bekerja sama dengan MAVEN NASA, yang telah mengorbit di sekitar Mars sejak 2014, kedua proyek tersebut dapat mengumpulkan data mereka tentang atmosfer Mars, dan atmosfer bagian atas pada khususnya.
"MAVEN dan EMM masing-masing mengeksplorasi aspek berbeda dari atmosfer Mars dan sistem atmosfer atas," kata peneliti utama MAVEN, Shannon Curry dari University of California, Berkeley, seperti dilansir dari Slashgear, Rabu (13/4).
"Jika digabungkan, kita akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara keduanya, dan pengaruh atmosfer bawah pada pelepasan gas dari atmosfer atas ke ruang angkasa," tambahnya.
Para peneliti tahu bahwa Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis yakni hanya 1% kepadatan atmosfer di Bumi. Peneliti juga tahu bahwa Mars kehilangan atmosfer ini dari waktu ke waktu, berkat data sebelumnya yang dikumpulkan oleh MAVEN. Proses ini telah berlangsung selama jutaan tahun, yang merupakan salah satu alasan mengapa atmosfer Mars sangat tipis sekarang.
Namun, masih banyak pertanyaan tentang bagaimana proses ini, yang disebut kehilangan atmosfer, terus mempengaruhi planet ini. Beberapa dari masalah ini telah dikemukakan oleh grup NASA yang disebut MEPAG, atau Grup Analisis Program Eksplorasi Mars (Mars Exploration Program Analysis Group). Dengan bekerja sama dengan misi EMM, para ilmuwan NASA dapat mempelajari lebih lanjut tentang masalah ini.
"Ilmu EMM melengkapi MAVEN dan penyelidikan Hope dirancang untuk menjawab tujuan ilmiah yang selaras langsung dengan tujuan MEPAG," kata Omran Sharaf, Direktur Proyek Misi Mars Emirates.
"Pengamatannya selalu dirancang untuk memberikan wawasan baru yang tidak mungkin didapat dari misi Mars sebelumnya. Sekarang, dengan menggabungkan dua kumpulan data dari misi EMM dan MAVEN dan menganalisis hasilnya bersama-sama, kami dapat membangun respons yang kuat terhadap banyak pertanyaan mendasar yang kami miliki. miliki tentang Mars dan evolusi serta dinamika atmosfernya," tambahnya. (M-4)