Kenaikan suhu global ternyata dapat memengaruhi kondisi kesehatan dari beberapa jenis hewan peliharaan. Tak hanya anjing, tetapi juga hewan kecil seperti kucing, babi guinea, dan kelinci juga rentan.
Tim studi menganalisis data yang berkaitan dengan hewan kecil yang dilihat oleh sekelompok dokter hewan Inggris. Mereka menemukan bahwa anjing paling parah terkena sengatan panas atau heat stroke dibanding 'anak bulu' (anabul) lainnya.
Tim dalam studi yang dipublikasikan dalam The Open Veterinary Journal ini mengatakan temuan mereka menyoroti perlunya kesadaran publik yang lebih baik tentang sengatan panas dan risiko bagi semua hewan, dan memperingatkan bahwa kasus akan terus meningkat saat kita menghadapi tre cuaca yang lebih hangat karena perubahan iklim.
Gejala yang paling umum pada semua hewan yang diteliti termasuk pernapasan abnormal, lesu, kolaps, dan masalah perut, seperti diare. Kucing mencari daerah yang hangat untuk tidur dan dapat terperangkap di rumah kaca dan gudang, kata para peneliti.
Sementara hewan peliharaan yang dikurung seperti kelinci, marmut, dan musang berisiko terkena sengatan panas karena terkurung di tempat yang panas, misalnya jika kandang mereka menyediakan akses terbatas ke tempat teduh atau suhu yang lebih sejuk.
"Pemilik hewan kecil seperti kelinci, musang, dan babi guinea mungkin perlu meninjau kandang hewan peliharaan mereka dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga hewan peliharaan mereka tetap dingin di bulan-bulan hangat untuk mengurangi risiko sengatan panas," kata peneliti Universitas Nottingham Trent Dr Anne Carter, sepertu dilansir dari dailymail.co.uk, Senin (14/2).
Tim di Universitas Nottingham Trent ini menganalisis data yang berkaitan dengan hewan kecil yang dilihat oleh sekelompok dokter hewan Inggris antara tahun 2013 dan 2018, serta pemicu dan risikonya.
Mereka menemukan bahwa anjing yang paling parah terkena dampak dengan 146 kasus sengatan panas. Sementara tiga perempat dari kasus ini dikaitkan dengan anjing yang sedang berolahraga dan 7 persen karena terjebak di dalam mobil yang panas.
Jenis bulldog sangat berisiko dengan porsi sekitar seperlima dari kasus, berdasarkan temuan dari penelitian yang juga melibatkan University of Liverpool tersebut. Lalu, 16 kucing diperiksa oleh dokter hewan untuk serangan panas, dengan kucing yang berusia di atas 15 tahun, yang merupakan jumlah kasus tertinggi. Cuaca panas menyebabkan delapan marmut, tiga kelinci, dan seekor musang dirawat karena sengatan panas.
"Penyakit yang berhubungan dengan panas dapat memengaruhi semua hewan peliharaan dan kemungkinan akan menjadi lebih umum karena suhu global meningkat," ujar peneliti dan dokter hewan Emily Hall.
"Fakta bahwa anjing dan kelinci brachycephalic (berwajah datar) terlalu terwakili dalam penelitian kami menunjukkan bahwa pemilik hewan ini harus sangat waspada selama cuaca panas," lanjutnya.
Data untuk penelitian ini diperoleh dari praktik dokter hewan yang berpartisipasi dalam 'Small Animal Veterinary Surveillance Network' (Savsnet). Tim berpendapat angka keseluruhan untuk sengatan panas cenderung jauh lebih besar daripada yang dilaporkan dalam penelitian ini.
Selain itu, tim juga berpendapat bahwa banyak kasus yang mungkin tidak terlihat oleh klinik hewan lantaran tidak diketahui oleh pemiliknya karena kurangnya kesadaran akan potensi risiko dan pemicunya. (DailyMail/M-2)