23 September 2021, 15:33 WIB

Suka Menulis Cerpen? Yuk Kirim ke Sayembara Cerpen Media Indonesia


Fathurrozak |

Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda pada Oktober, Media Indonesia menggelar Festival Bahasa dan Sastra bertajuk Indonesia Sejati. Salah satu rangkaian programnya adalah sayembara cerpen bertema Dunia Masa Depan Pascapandemi.

Untuk sayembara cerpen, bakal ada dua pemenang dari dua kategori, yaitu umum dan mahasiswa minimal berusia 16 tahun, serta pelajar (SMP/SMA/Sederajat). Untuk panjang naskah, minimal 8500 karakter dan maksimal 10 ribu karakter. Pengiriman paling lambat pada 15 Oktober, pukul 23:59 WIB.

Kurator sayembara cerpen, Setyo Wardoyo, menyebut sudah ada sekitar 300-an calon pendaftar yang menghubungi, dari berbagai daerah di Indonesia, seperti NTT, Batam, Payakumbuh, Bengkulu, Kendari, Jambi, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.

“Yang sudah masuk itu ada dari pelajar, ibu rumah tangga, guru sastra, ada juga wartawan. Tentu ini kesempatan besar bagi nama-nama baru untuk muncul,” kata pria yang akrab disapa Yoyok, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, (23/9).

Bagi Yoyok, ini menjadi semacam ajang apresiasi bagi mereka yang menggemari kepenulisan. Sehingga bisa memberikan ruang dan motivasi untuk memacu mereka yang selama ini kurang mendapat ruang apresiasi. Di samping itu, sayembara cerpen Media Indonesia juga bakal mengakomodasi semua bentuk gaya yang masuk.

“Ya tentu kami mengakomodasi semua. Asal tidak lari dari tema. Berkaitan dengan tema, Dunia Masa Depan Pascapandemi, kami ingin menggali bagaimana publik, khususnya para penulis memiliki gagasan mereka, bagaimana dunia kita setelah sempat terpuruk akibat pandemi, apa sih selanjutnya? Apakah masih ada harapan? Gagasan itu bisa terwujud dari sudut pandang masing-masing penulis dalam merespons situasi agar tidak semakin terlarut akibat dampak dari pandemi,” tambah Yoyok.

Ia juga memberikan tips bagi para penulis yang saat ini tengah mempersiapkan naskah mereka untuk dikirim ke Sayembara Cerpen Media Indonesia, agar berani dalam mengeksplorasi gaya dan bereksperimen.

“Mereka harus punya gaya penulisan baru. Jadi jangan klise. Terserah mengacunya ke misalnya model gaya ala Ahmad Tohari, atau mau yang lebih ke seperti teenlit zaman sekarang. Tapi tentu saja eksperimen yang dilakukan tidak mengurangi cara bercerita dan bisa terserap oleh juri. Selain itu, juga penulis bisa menemukan diksi baru yang tidak klise,” terang penulis novel sejarah The Rise of Majapahit tersebut.

Nantinya, pemenang dari semua kategori akan diumumkan pada puncak festival di 28-29 Oktober mendatang. Yoyok juga menyebutkan rencana untuk membuat antologi dari cerpen yang masuk. Pemenang nantinya juga bakal diumumkan di semua kanal media sosial Media Indonesia. Total hadiah untuk seluruh pemenang mencapai Rp15 juta.

Nah, buat kamu yang punya naskah cerpen, yuk segera kirimkan. Kamu bisa lihat persyaratan lengkapnya di akun Instagram Media Indonesia atau di sini. (M-2)

BERITA TERKAIT