05 July 2021, 15:00 WIB

Matahari Alami Erupsi, ini Dampaknya pada Bumi


Galih Agus Saputra |

Observatorium Dinamika Matahari (SDO) NASA baru-baru ini merilis sebuah pemandangan langka yang terjadi di pusat tata surya atau matahari. Lewat gambar yang diambil pada Sabtu (3/7) itu, mereka mengatakan matahari tengah mengalami erupsi terbesar dalam empat tahun terakhir.

Erupsi tersebut masuk dalam kelas X dan muncul di sebuah lokasi aktif baru atau yang dikenal dengan sebuatan AR2838. Erupsi muncul pada pukul 10:29 EDT (1429 GMT), dimana fenomena ini turut mengakibatkan rajutan medan magnet (magnetic crochet), sekitar 60 km hingga 100 km di atas permukaan bumi.

”Itu mengganggu semua instrumen saya. Suar menghasilkan ledakan radio, gangguan ionosfer, gelombang arus listrik di tanah, dan defleksi medan magnet lokal observatorium," tutur Operator SDO NASA di Lofoten, Norwegia, Rob Stammes seperti dilansir dari laman Spaceweather.com, Senin, (5/7).

Secepat kemunculannya, erupsi kemudian menghilang dan pada 4 Juli telah berotasi ke arah barat laut matahari. Meski demikian, fenomena ini diperkirakan telah memengaruhi arah medan magnet kutub bumi, termasuk menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di atas Samudra Atlantik. Para pelaut, penerbang, dan operator radio amatir diperkirakan akan merasakan perubahan ini.

“Ini yang pertama setelah bertahun-tahun. Gangguan magnetik sangat jarang terjadi," imbuh Stammes.

Sebagaimana diketahui erupsi matahari kelas X adalah jenis letusan matahari terkuat, yang jika diarahkan langsung ke atmosfer Bumi dapat membahayakan astronot dan satelit, serta mengganggu jaringan listrik di Bumi. Erupsi ini jauh lebih moderat jika dibandingkan dengan kelas M, yang biasanya turut memengaruhi tampilan cahaya di kutub atau yang dikenal dengan sebutan aurora. (M-4)

 

 

BERITA TERKAIT