15 April 2021, 07:10 WIB

Nasib Seniman Rusia dan Wajah Kota yang Berubah


Adiyanto |

SERGEI Alexandrov hanya memiliki waktu beberapa pekan untuk mengemasi perabotannya, termasuk sebuah lukisan lanskap warna-warni dan matahari terbenam yang menghiasi dinding studionya di Moskow. Sebentar lagi, blok tempat tinggalnya di era Soviet di dekat pusat ibu kota Rusia yang sekaligus menjadi ruang kerjanya itu, bakal diratakan.

Hal itu merupakan bagian dari upaya pembaruan kota secara besar-besaran yang akan membuat ribuan gedung apartemen diganti dengan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Kotak pengepakan di lantai studio yang dia sewa dengan harga murah itu telah penuh terisi, tetapi Alexandrov tidak tahu ke mana harus membawanya.

"Mereka belum memberi saya tawaran, jadi saya akan tinggal di sini sampai batas akhir," kata Alexandrov, sang seniman itu kepada AFP sambil tersenyum, seraya melihat sejumlah mobil yang mengangkut barang-barang milik penghuni lain yang tersisa di blok tersebut.

Pria berusia 65 tahun ini adalah satu dari ratusan seniman di Moskow yang berisiko kehilangan studio mereka karena proyek perkotaan yang ambisius. Lebih dari 4.000 bangunan bakal diratakan dan sekitar 350.000 rumah tangga direlokasi. Tetapi, masa depan terlihat suram bagi para seniman. Selama ini mereka mendapat subsidi dari program era Soviet yang memberikan studio gratis kepada anggota Persatuan Seniman Moskow.

Ruang kerja mereka sebagian besar berlokasi di Khrushchyovka, unit rumah murah yang dibangun pada tahun 1960-an dan dinamai sesuai nama pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev yang menugaskan mereka. Sekarang, setelah bertahun-tahun diabaikan, banyak dari bangunan lima lantai itu bakal dihancurkan bersama studio milik para seniman.

Presiden Persatuan Seniman Moskow Viktor Glukhov mengatakan kepada AFP bahwa para pejabat belum menawarkan solusi apa pun. Menurut dia dengan pembongkaran itu berarti banyak seniman tidak punya tujuan maupun tempat tinggal. “Karena lembaga ini tidak memiliki kapasitas finansial untuk menampung mereka, setidaknya 200 seniman berisiko kehilangan segalanya,” kata Glukhov.

Kehilangan Jiwa

Alexandrov, yang relatif memiliki karier yang sukses, mengakui bahwa keadaannya bisa lebih buruk.  Ia mengaku kenal dengan orang delat Presiden Vladimir Putin yang bersedia membantunya. "Tapi ada ratusan orang lain selain saya," katanya.

Bagi banyak seniman, studio bersubsidi dari pemerintah merupakan hal penting ketika sarana pendukung lainnya praktis tidak ada.

Di blok lain, Polina Surovova juga merupakan salah satu penghuni terakhir Khrushchyovka. Di situ warga diberitahu soal penggusuran ini pada Agustus tahun lalu.

Studio-studio tersebut sebagian besar terletak di lantai atas bangunan rancangan Soviet di mana 14 studio berjejer dalam satu koridor dengan dapur dan kamar mandi bersama. Ruang kerja masing-masing berukuran sekitar 50 meter persegi, dengan langit-langit tinggi dan cahaya yang masuk melalui jendela besar menjadikan kamar ini ideal untuk seniman visual.

"Jika saya harus menyewa kamar, biayanya puluhan atau ratusan kali lipat, Tentu saja saya tidak akan mampu membelinya,”: kata Surovova.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin telah berusaha untuk meyakinkan warga Moskow bahwa tidak ada yang bakal ditelantarkan. Namun, pihaknya tidak menanggapi permintaan AFP untuk mengomentari soal ruang studio tersebut.

Renovasi besar-besaran di Moskow yang dimulai 10 tahun lalu, kini telah mengubah ibu kkota Rusia itu makin cantik dengan sejumlah taman baru, jalan yang ramah bagi pejalan kaki, serta transportasi umum modern.

Tetapi beberapa pihak khawatir Moskow akan kehilangan bagian penting dari karakternya dengan modernisasi yang tumpul ini. Tapi, terlepas dari beberapa protes, pembongkaran Khrushchyovka amat disayangkan sebagian penduduk di ibu kota Rusia tersebut.

Beberapa warga Moskow mengatakan mereka prihatin dengan bangunan tempat tinggal yang menjulang tinggi yang diperkirakan akan didirikan di blok tempat tinggal para seniman di era Soviet itu.

"Moskow kehilangan jiwa, esensinya," kata Yelena Yanchuk, deputi oposisi kota yang  berbicara mewakili para seniman di lingkungan tersebut. (AFP/M-4)

BERITA TERKAIT