20 October 2022, 14:08 WIB

Tatkala ASN Diuji Nyali Tampil Berbicara


Mediaindonesia.com |Video

img

DUA aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lala dan Wahyu, menjadi presenter televisi dadakan pada pelatihan jurnalistik yang digelar di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Dengan suara yang cenderung lambat, Lala membacakan berita tentang penemuan jasad Adzra Nabila, mahasiswa IPB University di Tambora, Jakarta Barat, atau sekitar 30 km dari lokasi yang hanyutnya korban di Jalan Dadali, Kota Bogor.

Sementara itu, Wahyu mendapat giliran membacakan berita tragedi maut gas air mata di Stadion Kanjuruhan hingga menewaskan 132 orang. Apa yang dilakukan keduanya ialah untuk menguji keberanian tampil berbicara di depan publik.

"Karena sikap berani tampil ialah salah satu modal awal untuk jadi pembicara, moderator, jurnalis, dan presenter," ucap Yohana Margaretha, pembawa berita di Metro TV, salah satu pemateri dalam pelatihan itu.

Ia mengingatkan agar dalam membacakan berita, rasa dan empati harus di kedepankan. Teknik membaca berita juga tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. "Latihanlah berbicara di depan cermin, pelan-pelan. Ngobrol secara personal sama teman di rumah dengan pelan-pelan," ucap Yohana memberi tips dari pengalamannya selama 13 tahun menjadi jurnalis.

Ia juga berbagi tips berbicara saat harus menjadi moderator di acara seminar daring, yakin tidak kaku, perbanyak senyum, dan suara harus ekspresif biar audiensi tidak bosan. Fokus pada pandangan mata, anggap seolah-olah orang itu ada. Lalu, gunakanlah baju yang kontras.

Pelatihan Publikasi Komunikasi dan Advokasi Kebijakan itu digelar Direktorat Sekolah Dasar (SD) pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud-Ristek bekerja sama dengan Sekolah Jurnalistik Media Indonesia (SJMI).

Selain Yohana, pemateri lainnya ialah Redaktur Media Indonesia Eko Suprihatno, video editor Metro TV Dayeng Saputro, serta videografer dan content creative Media Group News Nadya Ultha Rizkia serta Arvi Ristiani Pratami.

Pelatihan digelar selama tiga hari, yakni sejak Senin (17/10) hingga Rabu (19/10), dan dibuka Samto, Kepala Kelompok Kerja 04, Direktorat SD. Ia berharap para peserta pelatihan meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam publikasi, komunikasi, dan advokasi kebijakan Direktorat SD.

Hal itu, sebut Samto, sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam memberikan layanan informasi kepada stakeholder pendidikan, khususnya sekolah dasar melalui media digital. (DD/H-2)

BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA