AKHIRNYA sepak bola Indonesia menjadi pembicaraan di tingkat dunia. Sayangnya, itu bukan karena prestasi hasil laga, melainkan 133 nyawa hilang di Stadion Kanjuruhan.
Kehadiran suporter di lapangan hijau memicu aparat keamanan melakukan tindakan yang menurut kepolisian sesuai prosedur. Puluhan gas air mata ditembakkan ke kerumunan. Mereka kocar-kacir. 133 nyawa pun hilang percuma.
Tidak ada pihak yang mau disebut bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Parahnya, PSSI terkesan lempar tanggung jawab. Suporter pun disalahkan.