02 May 2023, 11:52 WIB

Empat Langkah Ini Bisa Selamatkan Indonesia dari Tech Winter, Apa Saja ?


Ghani Nurcahyadi |

USAHA rintisan berbasis teknologi (startup) sedang menghadapi banyak tantangan dalam 2 tahun terakhir. Ekses perekonomian global hingga semakin tingginya persyaratan pendanaan, membuat banyak pelaku startup harus menerapkan kebijakan efisiensi untuk menyelamatkan bisnisnya, bahkan ada yang sampai gulung tikar.

Meski demikian, Operating Partner East Ventures David Fernando Audy mengaku optimistis di tengah pasang surut tantangan global, digitalisasi Indonesia tetap berkembang dengan pesat dan berpotensi untuk mencapai era keemasan digital.   

David mendorong para startup digital untuk fokus pada fundamental bisnis untuk menciptakan keunikan dan meminimalkan persaingan, serta lebih bijak (prudent) dalam mengatur keuangan perusahaan. 

Baca juga : Kecerdasan Buatan kian Canggih, Ada Meeting.ai Khusus Asia Tenggara

"Selain itu, kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan sangat penting dalam mencapai keadilan digital untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya dalam sesi diskusi bertajuk “Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia”  saat peluncuran East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023.

Menurut David, ada 4 hal penting untuk membantu ekosistem digitalisasi Indonesia terus bertahan, yaitu pemerataan digitalisasi, penguatan fundamental bisnis, peningkatan kolaborasi antar stakeholder, dan penerapan kerangka Environmental Social, Governance (ESG).

Baca juga : Ini 7 Aplikasi Kencan Online yang Cocok untuk Anak Muda Muslim

David menjelaskan, pemerataan digital diperlukan untuk terus menciptakan pemerataan peluang bisnis bagi semua pelaku usaha di seluruh pelosok Indonesia, terutama bagi UMKM. 

Penguatan fundamental bisnis dibutuhkan dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin tinggi. Kolaborasi wajib dilakukan untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan yang lebih besar. 

"Juga tidak kalah pentingnya, kita harus ingat untuk mengikutsertakan mereka yang tertinggal, memperhatikan ekonomi hijau, serta menjalankan prinsip-prinsip berkelanjutan agar masa depan generasi berikutnya dapat terjaga dengan baik,” tutur David.

Direktur Katadata Insight Center Adek Media Roza menyoroti adanya perubahan pola hidup masyarakat yang semakin terbiasa melakukan aktivitas digital, seperti melakukan pembayaran dengan dompet digital (e-wallet). 

"Tingkat kepercayaan terhadap aplikasi digital kian tinggi, masyarakat kini sudah melakukan pembayaran di platform digital tanpa harus pergi ke ATM atau minimarket," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Partner and NextLevel Leader PwC Indonesia Radju Munusamy. Dalam observasinya, digitalisasi adalah sebuah mega tren yang menyatukan semua aspek teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big Data. Beberapa pekerjaan manusia dapat digantikan oleh AI di masa mendatang, sehingga Radju mendorong perusahaan startup untuk berfokus pada penguatan fundamental bisnis mereka.

"Termasuk kepatuhan terhadap environmental social, governance (ESG), tanpa harus menunggu saat sudah scale up.

Untuk mendorong keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia, Ekonomi Uniiversitas Indonesia Ninasapti Triaswat menegaskan tiga aspek yang menjadi tugas bagi para pemangku kepentingan, yakni: perlunya pengaturan dan pengawasan pemerintah, terutama terhadap keamanan; insentif bagi pengusaha; dan membangun kesadaran dan keterlibatan masyarakat. 

"Tiap pemangku kepentingan saling membutuhkan, sehingga kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat adalah kunci menciptakan ekosistem digital berkelanjutan yang bermanfaat bagi semua orang," ujarnya.

Efek dan manfaat digitalisasi juga tampak pada sektor kesehatan. Bermula dari pandemi Covid-19 yang menguji resiliensi sistem kesehatan Indonesia, Chief Digital Trannsformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji mengatakan, pemanfaatan digitalisasi, contohnya melalui Aplikasi Satu Sehat, dapat menjembatani gap pada rasio dokter-pasien dan jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia. 

"Digitalisasi juga mempermudah dalam mengakses rekam medis sehingga bisa memberikan layanan kesehatan dan menciptakan keadilan akses kesehatan," katanya. (RO/Z-5)

BERITA TERKAIT