SETELAH buron berbulan-bulan, eks raja kripto asal Korea Selatan Do Kwon ditangkap di Montenegro, Kamis (23/3), karena melakukan penipuan oleh jaksa penuntut Amerika Serikat.
Delapan dakwaan terhadap pendiri Terraform Labs itu diumumkan Pengadilan Distrik AS di Manhattan, beberapa jam setelah dia ditangkap.
Kwon adalah tokoh di balik mata uang digital TerraUSD dan Luna, yang merugi sekitar atau lebih dari US$40 miliar (sekitar Rp605,9 triliun) tahun lalu.
Baca juga : Riset Jadi Kunci bagi Investor Kripto Pascakrisis Silvergate
Tim pengacara Kwon di AS belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Kwon diincar dengan dua dakwaan, masing-masing berisi tuduhan penipuan sekuritas, penipuan pengiriman uang, penipuan komoditas, dan konspirasi.
Baca juga : Pasar Kripto Rebound Usai Pekan Lalu Melemah Imbas dari SVB & Silvergate
Kasus pidana itu menyusul kasus perdata yang diajukan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap Kwon dan Terraform bulan lalu.
Kwon telah menjadi buron selama beberapa bulan. Otoritas Korsel mengeluarkan surat penangkapan untuknya pada September lalu.
Polisi Korsel pada Jumat mengatakan tersangka yang ditangkap di Montenegro telah dipastikan adalah Kwon.
Sidik jarinya cocok dengan informasi yang dimiliki oleh Badan Kepolisian Nasional Korsel (KNPA), kata polisi.
"(Informasi) ini telah dibagikan kepada Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul dan Interpol di Montenegro," ujar seorang pejabat KNPA.
Jaksa penuntut akan bekerja sama dengan badan-badan terkait untuk segera memulangkan Kwon, kata juru bicara kejaksaan.
Do Kwon Gagal Kabur ke Dubai
Kementerian Dalam Negeri Montenegro mengatakan polisi menahan seseorang yang diduga sebagai Kwon dan seorang tersangka lain, yang mencoba naik pesawat ke Dubai di bandara Podgorica.
Dari tangan mereka, polisi menemukan paspor palsu dari Kosta Rika dan Belgia, kata kemendagri.
"Orang tersebut dicurigai sebagai salah satu buronan paling dicari, warga negara Korea Selatan, Do Kwon, salah satu pendiri dan CEO Terraform Labs yang berbasis di Singapura," kata Mendagri Filip Adzic di Twitter.
"Mantan raja kripto yang berada di balik kerugian lebih dari US$40 miliar ini telah ditangkap di bandara Podgorica dengan dokumen palsu," tambah Adzic.
TerraUSD disebut sebagai salah satu "stablecoin", mata uang digital yang dirancang untuk mempertahankan harga 1 dolar secara konstan, sedangkan nilai Luna berfluktuasi.
Namun, pihak berwenang mengatakan TerraUSD dan Luna dipasangkan, sehingga penurunan nilai salah satunya dapat menjatuhkan yang lain.
Mereka juga mengatakan bahwa Kwon salah mengartikan stabilitas TerraUSD, yang sempat menjadi salah satu dari 10 kripto dengan nilai pasar terbesar.
Kedua mata uang itu jatuh pada Mei lalu, ketika harga TerraUSD anjlok hingga kurang dari 1 sen.
Dalam kasus perdata, SEC menuduh Kwon dan Terraform "mendalangi penipuan sekuritas aset kripto senilai miliaran dolar".
SEC juga menuduh mereka "melakukan penipuan dengan mengulangi pernyataan yang salah dan menyesatkan untuk membangun kepercayaan sebelum menyebabkan kerugian besar bagi investor". (Reuters/Z-4)