Bot MD, startup teknologi-kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) asal Singapura kembali melebarkan ekspansi mereka. Dengan teknologi yang dimiliki untuk mendukung kerja dokter, mereka menciptakan layanan asistensi berbasis kecerdasan buatan yang bisa digunakan melalui berbagai layanan pesan singkat seperti Whatsapp, Facebook Messenger, Viber, dan Line.
Hal itu bertujuan untuk membantu dokter dengan mudah dalam mengotomatisasi alur kerja pasien. Lewat teknologi tersebut mereka menawarkan kerja sama dengan berbagai layanan kesehatan.
Terbaru, mereka menjalin kerja sama dengan jaringan rumah sakit Siloam di Indonesia. Sebelumnya, terhitung pada Desember 2022, Bot MD digunakan oleh 200 ribu dokter lebih di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mendukung pencarian informasi.
Baca juga: Startup asal Asia Tenggara Ini Kembangkan Kecerdasan Buatan di Bidang Penjualan
Kerja sama dengan Siloam ditujukan untuk meningkatkan kualitas perawatan melalui pengumpulan umpan balik dari pasien sebelum dan setelah perawatan. Dengan menggunakan metode pengukuran terstandarisasi dan otomatisasi yang dinamakan Patient Reported Outcomes Measures (PROMs).
Selain menggunakan Whatsapp dan Facebook Messenger, teknologi AI milik Bot MD juga dapat mengintegrasikan berbagai macam sistem informasi rumah sakit. Dengan begitu dokter dan perawat dapat mengakses secara instan mengenai informasi pasien serta pedoman dan protokol internal rumah sakit.
Baca juga: Siap-Siap, Tech Winter bakal Guncang Industri Teknologi
“Platform Whatsapp Bot MD Care A.I. memudahkan rumah sakit untuk menstandarisasi dan meningkatkan pengukuran kualitas pelayanan di seluruh jaringan rumah sakit mereka dengan mengotomatisasi pengumpulan dengan metode PROMs melalui aplikasi yang banyak digunakan dan aman seperti Whatsapp,” kata CEO dan co-founder Bot MD Dorothea Koh dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (21/3).
Dengan sistem Bot MD Care, rumah sakit yang bekerja sama juga dapat mengotomatisasi pengumpulan data berbagai kondisi klinis dengan memperkuat fungsi Whatsapp melalui Chat Bot AI yang dapat mengirim notifikasi pengingat dan informasi edukasi kepada pasien.
“Ini juga secara otomatis bisa menilai survei PROMs dan memberikan notifikasi pengingat dan edukasi kepada pasien sebelum dan sesudah prosedur. Sehingga memungkinkan para pekerja medis untuk dapat menilai dan mengidentifikasi cara-cara untuk terus meningkatkan kualitas perawatan mereka,” lanjutnya.
Pada tahap awal kerja sama dengan Siloam, Bot MD akan berfokus pada pengukuran hasil perawatan medis pasien dengan kondisi penyakit jantung kronis seperti gagal jantung atau penyakit jantung iskemik.
Pasien gagal jantung dan pasien dengan penyakit jantung iskemik yang menerima perawatan akan menerima notifikasi pengingat di Whatsapp pada saat kunjungan untuk mengumpulkan laporan kondisi medis dasar pasien.
Platform AI juga akan mengotomatisasi notifikasi pengingat dan pengumpulan hasil perawatan yang dilaporkan oleh pasien sebelum dan sesudah operasi, serta memberikan skor atas hasil laporan pasien tersebut secara otomatis.
(Z-9)