09 March 2023, 20:52 WIB

Amazon IVS Dukung Konten Video Interaktif dengan Latensi Rendah


Mediaindonesia.com |

KONSUMSI video berubah secara radikal selama dua tahun terakhir setelah orang menemukan kenyamanan dari koneksi melalui video online selama pandemi. Popularitas layanan streaming video terus meningkat dengan lebih dari 400 juta orang kini menggunakan layanan streaming video over-the-top (OTT) di Asia Pasifik. Netflix kini memiliki 230 juta subscriber dan tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi, sementara Disney+ berhasil melampaui pencapaian 100 juta pelanggan dalam 16 bulan setelah peluncurannya. 

AWS APAC Head of Business Development Media and Entertainment Shweta Jain mengatakan bahwa seiring dengan melonjaknya pertumbuhan konsumsi OTT, permintaan konsumen terhadap layanan terpersonalisasi mendorong organisasi bisnis untuk mencari cara baru guna menghadirkan pengalaman video interaktif yang lebih kaya. Video interaktif memungkinkan pertukaran dua arah dengan pemirsa melalui penawaran seperti tampilan properti 360, obrolan pengguna langsung, dan sistem peringkat.

"Saat ini pelanggan media dan hiburan tengah menghadapi transformasi yang terjadi di seluruh industri dan banyak perusahaan menanggapinya dengan merumuskan kembali cara mereka membuat konten, mengoptimalkan rantai pasokan media, dan bersaing untuk mendapatkan perhatian audiens di seluruh platform streaming, siaran, dan direct to consumer (D2C) atau langsung ke konsumen," ungkap Shweta di tengah ajang AWS Industry Solution Day Indonesia 2023, Jakarta, Kamis (9/3).

Baca juga: Cara Mematikan Laptop di Windows

Untuk membantu pelaku industri media dan hiburan, AWS menyelaraskan kapabilitas cloud yang paling sesuai dengan tujuan bisnis media dan hiburan dengan lima area solusi untuk membantu pelanggan di sektor ini mentransformasi industri di produksi konten, rantai & arsip pasokan media, siaran, D2C & streaming, serta ilmu data & analitik. AWS menghadirkan pengalaman selama 15 tahun dalam mendukung transformasi untuk pelanggan terkemuka dari industri media dan hiburan, seperti Comcast, Discovery Inc, Disney, Formula 1, FOX, HBO Max, Hulu, Method Studios, dan MGM. 

Untuk membantu para pelaku industri media dan hiburan di Indonesia untuk menyajikan konten video interaktif yang kaya dan menarik dengan latensi yang lebih rendah, AWS menghadirkan Points of Presence (PoPs) Amazon Interactive Video Service (Amazon IVS) di Jakarta. "Amazon IVS ialah layanan terkelola penuh yang memudahkan penyiapan streaming video langsung dan interaktif pada aplikasi web atau seluler hanya dalam beberapa menit," kata Shweta.

Baca juga: Tren ChatGPT dari Perspektif Neurosains, Menguntungkan atau Merugikan?

Berfungsi untuk menerima dan mengirimkan siaran video melalui infrastruktur edge lokal yang dioptimalkan untuk penyerapan, pemrosesan, dan pengiriman video langsung, PoP Amazon IVS memungkinkan pengguna akhir menikmati keuntungan dari latensi yang bisa ditekan hingga kurang dari tiga detik. Ini menghasilkan konten video yang mulus, lebih menarik, dan mencegah timbulnya spoiler untuk pemirsa dengan kecepatan jaringan yang berbeda.

Pelanggan dapat dengan mudah mengonfigurasi dan melakukan streaming video langsung melalui situs web atau aplikasi seluler mereka sendiri, bahkan dengan peningkatan jumlah pengiriman yang memungkinkan video ditonton oleh jutaan pemirsa secara serentak di seluruh dunia. Dengan SDK dan API Amazon IVS, pelanggan juga dapat membuat fitur interaktif ke dalam streaming langsung mereka seperti ruang obrolan virtual, pemungutan suara dan jajak pendapat, sesi tanya jawab yang dimoderasi, dan elemen promosi yang disinkronkan.

Saat ini, penyedia layanan streaming dan interet membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membangun aplikasi interaktif dengan alur kerja video untuk penyerapan, pemrosesan, dan distribusi konten. Bahkan setelah semua ini berhasil, konten interaktif streaming langsung masih membutuhkan latensi minimal untuk pengalaman pengguna yang baik. Streaming video tradisional mengharuskan video diproduksi dalam berbagai resolusi dan dibagi menjadi beberapa segmen, yang menciptakan latensi ekstra. Ini dapat berarti bahwa pemirsa mengalami latensi 20-30 detik, sehingga pembuat konten tidak mungkin berinteraksi langsung dengan pemirsanya tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Amazon IVS meniadakan biaya dan kerumitan yang terkait dengan penyiapan streaming video langsung dan interaktif, memungkinkan pelanggan untuk fokus membangun pengalaman yang menarik bagi pemirsa mereka. Amazon IVS adalah layanan terkelola penuh yang mampu menyajikan video streaming langsung berkualitas tinggi kepada pemirsa di seluruh dunia dengan latensi kurang dari tiga detik (dibandingkan dengan 20-30 detik pada streaming konvensional), sehingga pelanggan tidak perlu lagi mengorbankan kualitas layanan untuk menghadirkan interaktivitas. "Dengan AWS, pelanggan dapat memilih alat dan mitra yang tepat untuk memenuhi beban kerja mereka guna mempercepat peluncuran produksi, dan mencapai time to value yang lebih baik," tutup Shweta. (RO/Z-2)

BERITA TERKAIT