MEMASANG iklan digital menjadi salah satu metode pemasaran yang masih dilakukan, salah satunya melalui bilboard. Hal itu menjadi perhatian usaha rintisan Lightbridge yang merupakan platform bilboard on demand yang mempermudah pemasangan iklan digital.
"Fungsi dari lightbridge ini bisa membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bisa diberikan di videotron atau digital bilboard hingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya," ucap Sandy Hartawan, CEO Lightbridge.
Dia menjelaskan, perbedaan lightbridge dengan videotron lainnya ialah sebuah platform digital bilboard on demand pertama di Indonesia.
"Dimana klien bisa memasang iklan dari manapun, kapanpun dan bisa menyesuaikan dengan budget klien," ujar Sandy.
Dia menyebut lightbirdge mempunyai 100 titik lokasi yang hampir tersebar di Indonesia mulai dari sabang hingga merauke. Titik tersebut terdiri dari indoor maupun outdoor
Baca juga : Aplikasi CARInih Dorong Kolaborasi untuk Percepatan Digitalisasi UMKM
"Kenapa harga pasar iklan lightbridge begitu murah mulai dari ribuan. Karena kita bisa menyewakan titik digital bilboard dari satuan terkecilnya yakni perspot atau perkali tayang kurang lebih selama 15 detik," ujar Sandy
Dia mengatakan tantangan lightbridge ialah mengubah pemikiran orang dari citra digitla bilboard yang sangat mahal menjadi terjangkau.
Saat ini, lanjutnya, bahkan sekarang dapat disesuaikan dengan budget si pengiklan. Jadi orang tidak perlu ragu lagi iklan di lightbridge
Sandy mengungkapkan sejauh ini yang memasang iklan di lightbridge mulai dari perusahaan besar, UMKM, startup, fanbase hingga perorangan.
"Berharap bisnis ini terus berkembang. Karena menurut data orang Indonesia menghabiskan waktu setengah perharinya di jalan. Sehingga perkembangan media luar ruang akan terus berkembang," pungkasnya. (RO/OL-7)
