UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil melaunching 2 produk inovatif berupa Mesin Milling Computer Numerical Control (CNC) Double Column 3 Axis dan Tooth Bucket berbasis limbah Metal Scrap pertama di Indonesia.
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho sangat mengapresiasi keberhasilan mahasiswa Program Studi (Prodi) Diploma 3 Teknik Mesin yang mampu menghasilkan 2 produk matching fund 2022 , sebagai peluang industri dalam negeri mengembangkan mesin perkakas kompetitif
"Saya melihat peluang industri dalam negeri mengembangkan mesin perkakas kompetitif dan handal untuk mengurangi nilai impor mesin perkakas luar negeri sangatlah besar," tegas Jamal kepada wartawan di Kampus UNS, kemarin.
Dia meyakini, dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang terus bersaing, inovasi produk ini memerlukan pelaksanaan yang komprehensif, agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada industri manufaktur.
"Ini produk karya anak bangsa yang membanggakan, dan kita harapkan mampu mengatasi ketergantungan atas mesin perkakas impor serta keinginan untuk mandiri dalam teknologi manufaktur," tukas dia.
Dr. Eko Prasetya Budiana menjadi pemimpin pembuatan dua produk mesin milling CNC menyatakan, dua produk inovatif itu sebagai hasil hibah program Matching Fund Kedaireka Tahun 2022, kerjasama dengan PT Hasil Karya Indonesia (HKI).
Jamal melanjutkan, penciptaan teknologi skala tinggi berupa Mesin Milling CNC Double Column 3-Axis untuk mendukung Teaching Factory di Indonesia. Diharapkan kerjasama dengan PT. HKI, akan menjadi pengemvangan research and innovation center atau pusat unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
"Ya sebagai Centre of Excellence (CoE) bersama mitra untuk menjadi pusat kajian atau riset untuk pengembangan mitra atau untuk penyelesaian permasalahan mitra," tukas Jamal sekali lagi.
Produk lainya yang tidak kalah menarik yaitu Tooth Bucket dari limbah Metal Scrap. Produk ini merupakan komponen penting mesin excavator dalam mendukung dunia pertambangan. Produk ini menggunakan bahan dasar limbah metal excavator yang didaur ulang serta meningkatkan kualitas.
Yang jelas produk inovasi ini diketuai langsung oleh Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi SV UNS, Dr. Eng. Herman Saputro, S.Pd., M.Pd., M.T. dengan bekerja sama bersama mitra besar PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).
Produk ini merupakan bagian dari adopsi atau difusi, hilirisasi, komersialisasi produk, purwarupa, teknologi, kebijakan (termasuk mini-plant, teaching factory, teaching industry) untuk memenuhi kebutuhan mitra.
Pada tahun 2020 hasil limbah metal scrap yang dihasilkan oleh PT. BUMA sebanyak 1.018 ton. Permasalahan limbah pertambangan tersebut semakin meningkat seiring dengan bertambahnya wilayah operasi BUMA di 11 wilayah di pulau Kalimantan.
Permasalahan tersebut mendorong PT. BUMA menggandeng UNS untuk bekerja sama menangani masalah limbah metal scrap yang jumlahnya diperkirakan mencapai 2.500 Ton di tahun 2023,� tegas Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi SV UNS, Dr Herman Saputro. (OL-13)
Baca Juga: Mahasiswa UNS Juara 1 Creative Content Competition Tingkat ...