04 December 2021, 11:44 WIB

Sinergi Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Digital StartUp


Muhamad Fauzi |

TRANSFORMASI perkembangan teknologi informasi menuntut sumber daya manusia yang siap dan mau mengubah paradigma. Sikap itu mendukung inovasi menyambut era digital 5.0 di Indonesia,

Demikian benang merah dari webinar yang digelar Prodi Akuntansi dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Widyagama Malang (UWG), bertema Membangun Digital Start Up Era Revolusi 5.0, Sabtu (4/12). Webinar dimoderatori Dekan FEB UWG  Dr. Ana Sopanah. Hadir Wakil Menteri Pertanian, Harvic Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dan pemangku kepentingan lainnya

Menurut Harvic, transformasi dari perkembangan teknologi yang begitu beragam dan sangat maju menuntut kita untuk terus up date terhadap kemajuan teknolgi dan informasi. Terjadi pergeseran sektor dalam perekonomian, sector industry kreatif , sektor pertanian serta perdagangan. Selain itu perubahan juga terjadi di perilaku masyarkat yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan inspirasi bagi pemuda pemudi bangsa untuk berani melakukan inovasi dan perubahan dibidang digitalisasi dan ekonomi pertanian," ujar Harvic.

Sementara itu,  Angela Tanoesoedibjo, berpesan kepada mahasiswa UWG agar dalam menghadapi perubahaan zaman dengan kemajuan teknologi harus siap untuk terus beradaptasi dengan keadaan. Jangan sampai mahasiswa malah tidak update teknologi terkini.

"Memasuki Era Revolusi 5.0 dari isu yang berkembang akan adanya gap antara teknologi dan kualitas SDM. Harus adanya keseimbangan antara teknologi dan manusia," pesan Angela

"Pada Era Revolusi 5.0 ini diperlukan kolaborasi yang baik antar teknologi dan SDM yang ada agar dapat terciptanya produktifitas yang lebih Komprehensif," tambah Anggela

Pada kesempatan yang sama, Mohammad Supriyadi, Direktur Utama PT. Tata Kreasi Indonesia, mengatakan untuk membangun digital Start Up, beberapa langkah harus dilakukan antara lain dan yang paling pokok adalah membentuk TIM. Apakah seluruh Tim harus jago IT, Programmer jawabannya “Tidak”.  

"Komposisi Tim itu sangat penting, maka dari itu carilah partner yang mampu melengkapi kekurangan kita," pesan Supriyadi yang juga Ketua Umum APDSI Asosiasi Pengusaha Desa Seluruh ini.

Minimal TIM awal yang perlu dibentuk, jelas Supriyadi, adalah IT bisnis sekaligus marketing finance serta design grafis. Adapun strategi antara lain Brainstorming, marketing berbasis IT dan problem solving.

"Jadi, jangan hanya melanjutkan apa yang sudah ada. Munculkan sesuatu yang lebih baik, bukan untuk ego kita sendiri, tapi untuk kesejahteraan orang lain. Ciptakan Produk yang kreatif, unik, layak, berlanjut gunakan scramper methode substitute combine, adapt modify put another use eliminate reverse," ungkap Supriyadi yang juga Ketua Umum IKAWG. OL-13)

Baca Juga: Startup Social Commerce Evermos Bangun Ekonomi Secara ...

BERITA TERKAIT