-
Puisi-puisi Rina Iksanti
Kau adalah matahari dalam hari-hariku, cahayamu menerangi langit kelam malam.
-
Lomba cipta puisi ini terbuka bagi semua pemuisi Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.
-
Sebuah sungai surgawi mengalir murni dan mulia sampai ke lembah hati yang bahagia.
-
Di depan ikon-ikon kudus, kulihat hidupku cuma setetes embun di samudera maya.
-
Mataku enggan berkedip sepanjang perjalanan kereta dari Lausanne ke Interlaken.
-
Di ujung mata angin ada terang dan jangan biarkan aku tenggelam sebelum sampai ke pelabuhan.
-
Berilah aku satu ziarah ke peluknya meski sebentar sekadar menciumi luka lalu sadar.
-
Karya puisi bersifat retoris sebab merepresentasikan hal-hal yang masuk akal atau dapat dipercaya.
-
Aku akan datang menemuimu meski diriku harus menanggung hukuman seumur hidup.
-
Dik, kau adalah buku-buku yang kubaca sebelum jelang kesepian dan kupahami ceritamu serupa karang laut.
-
Berikut 20 puisi dari penyair Chairil Anwar yang populer hingga kini.
-
Kita tak akan saling menyusahkan jika hidup dalam sebuah kerukunan berbangsa.
-
Aroma english breakfast tea menuntun mata sepasang puisi pada jendela-jendela kebebasan.
-
Manusia dibatasi usia dalam usaha yang sia-sia. Ada harapan tersisa meski selalu saja tersisihkan.
-
Aku di sini merajut asa dan menunggu kelam bercerita sebab dunia malam memang tak sama.
-
Raga kakek bersemayam di liang, tetapi jiwanya melayang dan mendambakan kerinduan.
-
Jika Anda sedang mencari puisi pendek tentang alam, simak artikel ini sampai akhir, ya.
-
Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan RI sekaligus menjadi panggung ekspresi bagi para seniman Muhammadiyah…
-
Aku bisa menyebutmu idiot, tapi tak sanggup mengejek! Pikiran dengki dan rasa iri itu menakutkan.
-
Kau melaju di jalan perjuangan tak gentar menghadap Belanda dan jiwamu merdeka di usia belia.