ANGGOTA Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mendukung upaya transparansi di dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dukungan itu disampaikannya pasca pernyataan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang akan melakukan audit keuangan PSSI dengan melibatkan auditor dari firma jasa multinasional, Ernst & Young (EY).
Ia meyakini upaya ini berpotensi mewujudkan terciptanya iklim sepak bola di Indonesia yang baik sekaligus bersih dari para mafia sepak bola.
Baca juga: Pengamat Sebut Saat Ini Momentum Tepat Erick Thohir Bersihkan Korupsi di PSSI
“Ya, pasti baguslah kalau niatnya memang membersihkan PSSI dari praktik mafia perjudian, serta KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam penetapan pelatih/pemain dan segala bentuk manipulasi yang merusak ekosistem dunia persepakbolaan Indonesia."
"Kami dukung, dan kita lihat hasilnya ke depan seperti apa,” kata Andreas melalui keterangannya, Rabu (26/4).
Semangat transparansi, menurut politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu, perlu diiringi dengan ketegasan Ketua Umum PSSI untuk menindaklanjuti para oknum yang merusak sepak bola Indonesia.
“Harus tegas, kalau mau membersihkan sepakbola dari korupsi. Juga, menyapu kotoran harus dengan sapu bersih sehingga urusan pembersihan ini, kalau niatnya untuk bersih-bersih harus juga oleh orang-orang yang juga bersih. Kalau tidak, akan makin kotor,” jelasnya.
Baca juga: Memutus Generasi Mafia di PSSI
Terakhir, dirinya meminta Ketua Umum PSSI untuk tetap berkomitmen kebijakan ‘bersih-bersih’ PSSI di tengah kesimpangsiuran kerja sama antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI terutama tentang transfer pembayaran LIB ke PSSI.
Komitmen ini, baginya, harus diusahakan demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Ini pertaruhan untuk reputasi Pak Erick. Soal exco, kalau yang tidak (ada) manfaatnya dan hanya merecoki PSSI, jangan dipakai,” tegas Andreas.
Sebelumnya, DPR, melalui Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat menutup masa persidangan IV pada Kamis (13/4) lalu, mengingatkan agar pemerintah beserta PSSI untuk berbenah diri pasca pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Upaya tersebut menjadi krusial supaya Indonesia lebih siap dan matang dalam menyambut kesempatan emas lainnya.
“Indonesia telah kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara maju dan mampu menyelenggarakan event dunia dengan sukses."
"DPR RI melalui alat kelengkapan dewan terkait akan selalu mendukung pembangunan sepakbola Indonesia yang semakin maju dan berprestasi,” pungkas Dasco. (RO/S-2)