Pelatih tim nasional Libanon Miguel Moreira mengakui anak-anak asuhnya mengalami kesulitan beradaptasi di Indonesia. Suhu tropis yang cukup tinggi menjadi salah satu kendala utama.
"Kami mempersiapkan hal itu (mengatasi iklim tropis di Indonesia), tapi nyatanya kami tetap kesulitan, pemain kami kesulitan bermain di sini, di stadion ini. Namun ini jadi pengalaman bagus," ujar Miguel usai pertandingan uji coba melawan Tim Nasional U-22 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/4) malam.
Selain masalah iklim tropis, Miguel juga mengatakan para pemainnya direpotkan pula dengan masalah jet lag setelah menempuh perjalanan jauh dari Libanon. Hal itu membuat para pemain kelelahan dan tidak bisa bermain maksimal.
Baca juga: Timnas U-22 Kalah Tipis dari Libanon
"Saya dan tim teknis merasa bahwa para pemain kelelahan, karena tidak mudah menciptakan masalah untuk Indonesia. Kami juga butuh waktu 13 sampai 14 jam penerbangan untuk sampai ke sini,” tuturnya.
Kendati demikian, timnas Libanon pada akhirnya bisa memetic kemenangan dari Indonesia dengan skor tipis 1-2.
Baca juga: Tim U-22 Indonesia Belum Bisa Turunkan Skuad Terbaik
“Kami layak menang atas semua komitmen yang ditunjukkan," ucap pelatih asal Portugal tersebut.
Pada laga itu, timnas U-22 Indonesia sempat memimpin 1-0 melalui gol bunuh diri Ali Al Rida, sebelum kemudian Libanon membalikkan kedudukan melalui gol-gol Mahdi Sabbah dan Mohammad Nasser.
Lebanon akan kembali bertanding melawan timnas U-22 pada pertandingan uji coba kedua, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (16/4) mendatang. (Ant/Z-11)
