06 February 2023, 22:47 WIB

Didakwa Langgar Aturan Finansial, City Terancam Sanksi Berat


mediaindonesia.com |

OTORITAS Liga Primer Inggris mengumumkan bahwa Manchester City telah melanggar sejumlah aturan Financial Fair Play (FFP) yang penyelidikan sudah dilakukan selama empat tahun.
 
Liga Primer mendakwa City atas dugaan pelanggaran aturan FFP yang terjadi antara 2009 dan 2018. Operator liga tertinggi Inggris itu juga
menyebut City tidak bekerja sama sejak penyelidikan yang dimulai pada Desember 2018.
 
"Sesuai dengan Peraturan Liga Primeer pasal 82 no 1, Liga Primer Inggris menegaskan bahwa hari ini telah merujuk sejumlah dugaan pelanggaran peraturan oleh Manchester City Football Club," tulis Liga Primer Inggris di laman resmi mereka pada Senin (6/2).
 
Pihak Liga Inggris akan membentuk sebuah komisi independen untuk memproses pelanggaran tersebut.
 
"Anggota Komisi akan ditunjuk oleh Ketua Independen Panel Yudisial Liga Primer Inggris."
 
"Proses di hadapan Komisi akan dirahasiakan dan disidangkan secara pribadi," lanjut pernyataan tersebut.


Baca juga: Busquets Dipastikan Absen Lawan Manchester United

 
Musim lalu City memenangi gelar Liga Primer keenam mereka sejak pengambilalihan pada 2008 oleh Abu Dhabi United Group.
 
The Citizens diduga tidak memberikan laporan keuangan yang jujur terkait pendapatan, biaya operasional, dan kesepakatan sponsor. Mereka juga diduga remunerasi kontrak sejumlah pelatih dan pemain di periode 2009-10 hingga 2015-16.
 
Selain itu, The Citizens dituduh melanggar aturan UEFA, termasuk Financial Fair Play (FFP) dari 2013-14 hingga 2017-18.
 
Manchester City terancam hukuman berat bila terbukti bersalah atas tuduhan dari Liga Primer Inggris. Sejumlah media Inggris mengatakan bisa mendapatkan pengurangan poin cukup besar yang akan memupuskan peluang mereka menjadi juara liga musim ini.
 
City sebelumnya pernah mendapatkan hukuman oleh UEFA karena melakukan 'pelanggaran serius' terhadap peraturan FFP antara 2012 dan 2016.
 
Mereka sempat dilarang mengikuti Liga Champions atau kompetisi Eropa sebelum hukuman itu dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) akhir 2020. (Ant/OL-16)
 

 

BERITA TERKAIT