30 January 2023, 13:55 WIB

Tragedi Kanjuruhan Tidak Tuntas, Arema FC Berencana Bubarkan Tim dan Mundur dari Liga 1


Dhika Kusuma Winata |

MANAJEMEN Arema FC mempertimbangkan opsi untuk membubarkan tim. Alternatif pembubaran diungkapkan menyusul situasi yang kian tak kondusif setelah Tragedi Kanjuruhan.

Klub yang bermarkas di Malang itu dalam beberapa waktu terakhir terus menjadi sasaran kekecewaan para suporter sendiri. Puncaknya, aksi unjuk rasa suporter di kantor Arema pada Minggu (29/1), berujung perusakan.

Pada aksi itu, suporter mendesak Arema FC di bawah manajemen PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) mundur dari Liga 1 agar fokus kepada penuntasan kasus Kanjuruhan.

Menjawab tuntutan itu, Komisaris PT AABBI Tatang Dwi Arifianto menyebut direksi sekarang mempertimbangkan eksistensi klub, termasuk kemungkinan terburuk untuk membubarkan tim.

"Upaya yang di tempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, mulai membuka crisis center untuk membantu  penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata," ujarnya melalui pernyataan resmi klub, Senin (30/1).

Baca juga: Sesalkan Insiden Pelemparan Bus, CEO PSIS : Sepak Bola Harusnya Membawa Kebahagiaan 

Setelah Tragedi Kanjuruhan, manajemen berupaya terus menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meski dijatuhi sanksi dan denda dari federasi.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," imbujlh Tatang.

Meski begitu, manajemen mempertimbangkan untuk bubar jika upaya dan itikad tersebut dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak atau bahkan justru membuat situasi tidak kondusif. Manajemen Arema kini bakal mendiskusikannya opsi itu.

Setelah Tragedi Kanjuruhan, klub memutuskan untuk lanjut mengikuti kompetisi dengan pertimbangan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola sepeeti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya.

"Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa," ucap Tatang.

"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri  terkait eksistensinya atau seperti apa tapi  kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelasnya. (OL-4)

BERITA TERKAIT