NEWCASTLE United memanaskan persaingan di papan atas Liga Premier Inggris dengan merangsek ke peringkat dua.
Skuad asuhan Eddie Howe menggeser tempat Manchester City usai mencuri kemenangan 3-0 di markas Leicester City, Senin (26/12) malam.
Gol penalti dari Chris Wood lalu aksi apik Miguel Almiron dan sundulan Joelinton dalam tempo 32 menit di babak pertama mengantarkan poin penuh bagi Newcastle.
Kemenangan menjadi awal positif bagi the Magpies yang haus akan kesuksesan selama beberapa dekade.
Para pendukung Newcastle pun kini mulai menambatkan harapan untuk bisa menjadi salah satu penantang gelar.
"Sikap saya tidak akan berubah. Saya tidak punya masalah dengan para pendukung yang bermimpi dan berbicara serta berspekulasi tentang apa yang bisa kami capai. Tidak diragukan lagi media akan melakukannya (spekulasi), saya tidak bisa mengendalikan itu," kata Howe.
Baca juga: Liverpool Sepakat Rekrut Striker Belanda Cody Gakpo
"Satu-satunya pemikiran yang perlu kami perhatikan secara internal hanyalah fokus pada apa yang dapat kami kendalikan. Pikiran serta tindakan kami sendiri dan bagaimana berlatih dan mempersiapkan diri," ujarnya.
Meski harapan membuncah, pelatih berusia 45 tahun itu tak ingin skuadnya terlena. Howe menyadari perjalanan masih cukup panjang hingga akhir musim.
Untuk pertama kalinya sejak era Kevin Keegan pada 1990-an, Newcastle mampu melesat dalam persaingan papan atas.
The Magpies belum pernah memenangi trofi besar sejak Piala Inter Cities Fairs pada 1969. Gelar domestik besar mereka terakhir kali ditorehkan pada Piala FA 1955.
"Ini adalah liga terberat di dunia karena suatu alasan dan tim-tim lain tidak diragukan lagi akan mengawasi kami dan bersiap untuk kami. Jadi kami juga harus siap," tukas Howe. (AFP/Dhk/OL-09)
