PELATIH Argentina Lionel Scaloni yang menjadi pelatih termuda di Piala Dunia Qatar 2022 akan beradu taktik dengan pelatih Belanda Louis van Gaal pada laga perempat final antara Argentina dan Belanda di Stadion Lusail, kota Lusail, Sabtu (10/12) dini hari WIB.
Van Gaal yang berusia 71 tahun adalah pelatih tertua di turnamen ini. Tidak hanya lebih senior, Van Gaal juga jauh unggul dari sisi pengalaman.
Sementara Scaloni yang berusia 44 tahun adalah pelatih debutan di Piala Dunia ini. Pengalamannya sebagai pelatih jauh ketimbang Van Gaal yang sudah malang melintang di Eropa. Van Gaal telah menjadi pelatih Belanda dalam tiga kesempatan terpisah, yaitu 2000-2001, 2012-2014, dan 2021-sekarang.
Namun, Scaloni menepis keraguan dengan membuktikan kapabilitasnya. Selama empat tahun bertugas di Argentina, Scaloni telah membangun tim dari awal. Titik balik itu adalah ketika mengantar La Albiceleste--julukan TImnas Argentina-- juara Piala Amerika 2021, mengalahkan tuan rumah Brasil 1-0 di final.
Scaloni sangat menanti pertemuan dengan Van Gaal. Dia mengidolakan Van Gaal sejak masih menjadi pemain di Liga Spanyol bersama klub Deportivo La Coruna pada 1997. Scaloni adalah bagian dari tim Deportivo yang mengalahkan Barcelona yang dilatih Van Gaal untuk meraih gelar liga Spanyol pada 2000 silam.
Baca juga: RFEF Pecat Luis Enrique Dari Timnas Spanyol
"Saya masih bermain di Deportivo ketika dia sudah melatih Barcelona. Dia sudah menjadi sosok terkemuka di sana. Saya bangga bisa melawannya. Semua tahu apa yang telah dilakukannya di sepak bola,” kata Scaloni.
Di Qatar, Scaloni berambisi membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia ketiga, dan yang pertama sejak 1986. Dia juga berharap hasil yang sama saat kedua tim bertemu di semifinal di Piala Dunia Brasil delapan tahun lalu. Argentina mengalahkan Belanda asuhan Van Gaal melalui adu penalti setelah bermain imbang 0-0. Namun mereka kalah di final melawan Jerman.
"Ini tidak semenakjubkan tim Belanda sebelumnya, tapi tim itu sangat paham dengan apa yang mereka lakukan. Ini akan menjadi pertandingan hebat antara dua tim bersejarah. Satu akan tersingkir, kami harap kami lolos," kata Scaloni.
Sementara itu, Bek Belanda Virgil van Dijk menegaskan bahwa pertandingan perempat final nanti bukanlah pertarungan melawan Lionel Messi. Namun, dia memastikan timnya akan berhati-hati dalam pendekatan melawan bintang Argentina itu.
"Ini bukan tentang saya, atau Belanda, melawan Messi, ini tentang Belanda melawan Argentina," kata Van Dijk.
Pemenang gelar Ballon d'Or tujuh kali itu memang akan sangat berambisi untuk menutup karier internasionalnya dengan trofi paling bergengsi di sepak bola dunia bersama Argentina. Kendati demikian, Van Dijk mengatakan bahwa De Oranje-- julukan timnas Belanda-- harus waspada sebab Argentina merupakan tim solid yang diisi para pemain hebat lainnya.
"Tidak khawatir, tetapi hati-hati dengan apa yang bisa dibawa Argentina ke dalam permainan. Mereka adalah tim yang fantastis dengan pemain yang fantastis, dan kami harus melakukannya dengan baik di semua bagian pertandingan," jelas Van Dijk. (AFP/Espn/OL-4)