PORTUGAL mewaspadai ancaman Swiss pada laga babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Lusail, Rabu (7/12) dini hari WIB. Selecao das Quinas--julukan Portugal-- ingin menghindari kejutan lain yang tercipta oleh tim-tim yang mampu mengalahkan raksaksa Eropa di Qatar.
Setelah Arab Saudi mengalahkan Argentina dan Jepang menang melawan Jerman serta Spanyol, Portugal juga sempat dikejutkan dengan kekalahan dari Korea Selatan 1-2. Beruntung kekalahan Ronaldo dkk tidak memengaruhi posisi Portugal sebagai juara Grup H dan lolos ke babak 16 besar.
Australia nyaris membawa Argentina ke perpanjangan waktu di babak 16 besar sebelum wasit meniup peluit akhir pertandingan dengan skor 2-1 untuk kemenangan Argentina. Gelandang Portugal William Carvalho menyadari banyak kejutan yang terjadi di Piala Dunia Qatar. Untuk itu, dia meminta rekannya untuk tidak meremehkan lawan seperti Swiss yang bisa membuat kejutan.
"Saya yakin kami akan menghadapi tim Swiss dengan banyak penguasaan bola, dan kami sudah diperingatkan tentang itu," kata gelandang Real Betis itu.
"Ada kejutan yang sangat besar, itu faktanya, jadi kami harus fokus dari menit pertama hingga menit terakhir agar semuanya berjalan sesuai keinginan kami," lanjutnya.
Tahun ini, kedua tim sudah bertemu dua kali di UEFA Nations League musim 2022-2023. Portugal sempat mengalahkan Swiss 4-0 di kandang sendiri. Namun Swiss membalasnya dengan kemenangan 1-0. Carvalho termasuk pemain yang mencetak gol saat Portugal mengalahkan Swiss 4-0 pada Juni lalu.
Baca juga: Cisse Akui Senegal Dapat Pelajaran Berharga dari Inggris
"Kami kalah dan kami menang, jadi kami tahu mereka akan menjadi lawan yang tangguh, tapi yang bisa saya katakan adalah Swiss akan menghadapi tim Portugal yang sangat fokus dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memenangkan pertandingan," kata Carvalho.
Portugal yang secara kekuatan dan kualitas serta nama besar pemain memang lebih difavoritkan menang. Tapi, pelatih Portugal Fernando Santos mengatakan kekalahan dari Korea Selatan di laga terakhir fase grup membuktikan masih ada hal yang perlu diperbaiki dan tidak boleh terulang di babak 16 besar.
"Kami memulai laga dengan bagus tapi mengakhirinya dengan cara buruk. Bagi saya ini adalah sebuah peringatan keras terhadap tim kami," kata Santos.
Gelandang Swiss, Xherdan Shaqiri mengatakan timnya memiliki semua amunisi yang mereka butuhkan untuk mencapai perempat final Piala Dunia. Tetapi, pemain berusia 31 tahun itu menengaskan Swiss perlu bekerja sama jika ingin mengalahkan Portugal di babak 16 besar.
"Kami butuh penampilan khusus. Sejujurnya, mereka adalah tim yang bagus dan bagi saya juga favorit dalam pertandingan ini. Tetapi kami juga tahu kualitas kami. Kami akan mencoba untuk memiliki permainan yang bagus dan istimewa dan mencoba menyebabkan mereka banyak masalah dalam permainan,” kata Shaqiri.
Shaqiri mengikuti jejak Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, yang mencetak gol di tiga Piala Dunia terakhir. Rekor itu diciptakan Shaqiri, saat menyumbang gol pertama dalam kemenangan 3-2 Swiss atas Serbia sekaligus memastikan tim berjuluk La Nati ke babak 16 besar menemani Brasil dari Grup G. Menurut Shaqiri kunci kekuatan Swiss adalah bermain secara kolektif.
"Kuncinya adalah memiliki performa spesial dari seluruh tim. Tidak ada Cristiano di tim kami, kami harus memiliki seluruh tim untuk sukses. Jika semua orang bersatu, semua orang mencapai level performa tertinggi mereka, saya yakin kita memiliki kesempatan untuk pergi," katanya. (AFP/OL-4)