Pelatih Belanda Louis van Gaal menjawab kritikan sejumlah media mengenai penampilan timnya di Piala Dunia, saat mereka bersiap untuk menghadapi Amerika Serikat di babak 16 besar, Sabtu (3/12).
Rekor pelatih berusia 71 tahun itu sebetulnya tidak terlampau buruk. Belanda tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir di Piala Dunia. Di bawah asuhannya, Tim Oranye juga finis di urutan ketiga pada Piala Dunia 2014, setelah kalah dari Argentina melalui adu penalti di semifinal.
Tetapi pers Belanda telah berulang kali mengkritik taktiknya. Mereka mengatakan tim Belanda saat ini terlalu pragmatis dan tidak memainkan gaya total football seperti era 1970-an.
"Pada 2014 persis sama, tidak berbeda. Kritik pers saat itu sangat negatif," kata Van Gaal dalam konferensi pers prapertandingan melawan AS, Jumat (2/12).
“Jadi saya sudah terbiasa dan saya pikir para pemain saya juga sudah terbiasa. Jadi kami akan dengan tenang melanjutkan jalan yang telah kami lalui ini," ujarnya santai.
Van Gaal yang pernah melatih Ajax,Barcelona, dan Bayern Muenchen, kembali dari masa pensiunnya tahun lalu untuk melatih tim nasional untuk ketiga kalinya. Namun, ia mengisyaratkan bisa saja mundur setelah Piala Dunia. Gosip yang beredar, ia dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Belgia menggantikan Roberto Martinez yang mengundurkan diri setelah timnya tersingkir secara mengejutkan di fase grup menyusul hasil imbang tanpa gol melawan Kroasia pada Kamis.
Sejauh ini, Belanda memuncaki Grup A setelah menang 2-0 masing-masing atas Senegal dan Qatar, serta bemain imbang 1-1 melawan Ekuador. "Kami ingin menjadi juara dunia, jadi kami masih memiliki empat pertandingan sisa. Kita akan lihat apakah ada tawaran di atas meja," katanya, merujuk tentang kemungkinan melatih timnas Belgia.
"Jika kami menjadi juara dunia, akan ada tawaran di atas meja, tapi kami belum menjadi juara dunia. Jika saya percaya media Belanda, kami tidak akan pernah menjadi juara dunia," ujarnya.
Hormati AS
AS, seperti Belanda, gagal lolos ke Piala Dunia 2018 tetapi tampil mengesankan di Qatar. Mereka bermain imbang dengan Wales dan Inggris sebelum mengalahkan Iran.
"Mereka memiliki tim yang luar biasa, bahkan salah satu tim terbaik," tambah Van Gaal.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit tetapi tidak ada yang tidak bisa kami atasi. Kami juga memiliki tim yang bagus. Tapi saya tidak akan meremehkan AS. Saya pikir mereka adalah contoh dari tim yang bagus. Ada tim yang berkembang bukan tim yang bagus tetapi memiliki kualitas individu yang hebat."
Pada Piala Dunia 2014, Van Gaal memasukkan kiper cadangan Tim Krul saat menang adu penalti atas Kosta Rika, sebelum timnya kemudian kalah lewat tos-tosan dari Argentina. "Pada 2014 kami adalah skuat terbaik di lapangan, tapi kalah karena adu penalti," katanya.
"Saya belajar dari pengalaman itu. Untuk meningkatkan peluang, kami membutuhkan orang yang percaya diri mengambil penalti. Hal yang sama berlaku untuk penjaga gawang," tegasnya. (AFP/M-3)