22 November 2022, 13:01 WIB

Penalti Bale Selamatkan Kebangkitan Wales di Piala Dunia


Akmal Fauzi |

PELATIH Timnas Wales Rob Page mengatakan permainan Gareth Bale di laga melawan Amerika Serikat (AS) 1-1 menjadi gambaran tekad timnya yang memiliki karakter bangkit saat berlaga di Piala Dunia Qatar 2022. Bermain di Stadion Al Rayyan, Selasa (22/11) dini hari WIB, Bale menyelamatkan Wales dari kekalahan atas AS pada pertandingan di Grup B.

Gol Timothy Weah di menit ke-36 mengancam akan merusak kembalinya Wales ke Piala Dunia setelah absen selama 64 tahun. Kendati demikian, sang kapten yang harus jatuh bangun untuk bisa mencetak gol balasan mampu mengubah keadaan jelang pertandingan usai. Bale mampu mencetak gol tendangan penalti pada menit ke-82 setelah dijatuhkan bek Walker Zimmerman di kotak penalti.

Rob Page menilai Bale menjadi kunci dari permainan timnya di laga itu. Sebagai pencetak gol terbanyak Wales sepanjang masa lewat 41 gol, Bale tidak pernah mengecewakan timnya.

"Satu juta persen. Dia tidak pernah mengecewakan kita. Sekali lagi ini semua tentang Bale," kata Rob Page.

Hasil imbang dengan AS di luar harapan Wales setelah penantian amat lama sejak 1958 itu. Namun, mengingat lawan lebih diunggulkan dan dominan, Wales merasa beruntung dengan hasil itu. AS awalnya lebih diunggulkan karena pada dua laga persahabatan antara kedua timnas sebelumnya, AS menang 2-0 pada Mei 2003 dan kedua tim imbang 0-0 pada November 2020.

"Rasanya luar biasa bisa meleset secara pribadi, tapi kami lebih suka meraih tiga poin. Itu adalah penampilan tim yang hebat, terutama di babak kedua ketika kami menunjukkan kegigihan dan tekad yang nyata untuk kembali ke permainan," ucap Bale.

Baca juga: Pelatih Wales Tegaskan tidak Pernah Ragukan Kemampuan Bale

Hasil yang diraih Wales serupa dalam Piala Eropa yang digelar pada 2021. Pada turnamen yang digelar di Inggris itu, Wales lolos ke 16 besar sebagai urutan kedua grup, di mana pada laga pembuka mereka imbang 1-1 dengan Swiss.

"Tertinggal gol menghadapi tim yang bagus mirip dengan ketika menghadapi Swiss di Euro 2020. Kami memperlihatkan karakter dan  determinasi untuk bangkit. Penting untuk tidak kalah dalam pertandingan pertama. Kredit bagi semua pemain untuk semua yang mereka lakukan," tuturnya.

Hasil imbang itu menjadi modal positif bagi Wales untuk laga berikutnya melawan Iran di Stadion Ahmed bin Ali, Jumat (25/11). Iran dalam keadaan tertekan setelah dikalahkan Inggris 2-6.

Pelatih timnas AS Gregg Berhalter mengatakan gol penyeimbang Bale adalah pil yang sulit ditelan oleh timnya. Menurutnya, laga itu tidak mudah meski AS lebih dominan dalam menyerang. Barisan tim yang banyak pemain muda memang tidak berhenti mengalirkan serangan ke pertahanan Wales.

"Pada akhirnya kami terluka oleh beberapa permainan langsung dari Wales. Saya kecewa dengan hasilnya tapi bangga dengan usahanya," kata Gregg.

Statistik FIFA mencatat AS lebih dominan dalam penguasaan bola 59% berbanding 41% untuk Wales. AS membuat 588 umpan dengan 524 umpan mencapai sasaran. Jauh lebih banyak daripada Wales membuat 406 umpan dengan 325 umpan mencapai sasaran. AS juga lebih unggul dalam upaya para pemainnya menembus lini depan, yakni 183 berbanding 133 Wales.

Namun, Wales bermain efektif. Mereka mampu membuat tujuh tendangan, tiga di antaranya tepat sasaran. AS membuat enam tendangan, tetapi cuma satu yang tepat sasaran dan berbuah gol oleh Weah. (AFP/OL-5)

BERITA TERKAIT