JULEN Lopetegui merasa sedih dan sakit setelah dipecat sebagai pelatih Sevilla menyusul kekalahan kandang 4-1 oleh Borussia Dortmund di Liga Champions, Kamis (6/10) dini hari WIB. Los Nervionenses -- julukan Sevilla-- mengonfirmasi pemecatan Lopetegui setelah kekalahan besar di kandang sendiri di Estadio R. Sanchez Pizjuan.
Beberapa penggemar memuji Lopetegui dan mengarahkan kemarahan mereka ke dewan klub. Sang manajer berada di bawah tekanan setelah awal musim yang buruk yang membuat timnya ada di peringkat 17, satu tingkat di atas zona degradasi di La Liga Spanyol. Sevilla juga hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan Liga Champions. Jorge Sampaoli yang pernah melatih Sevilla pada musim 2016-2017 telah setuju untuk mengambil alih kursi pelatih.
Lopetegui menghabiskan tiga musim bersama Sevilla. Dia berhasil meraih 89 kemenangan dalam 170 pertandingan. Mantan pelatih Spanyol dan Real Madrid itu membawa Sevilla lolos ke Liga Champions di masing-masing dari tiga musimnya, namun pencapaian terbesarnya adalah memenangkan Liga Europa 2020, usai mengalahkan Inter 3-2 di final
"Lopetegui mengakhiri periode yang sukses dengan tiga kampanye luar biasa di mana klub mencapai tujuan mereka dan musim keempat di mana hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kami," tulis Sevilla. penyataan.
"Lopetegui akan bertahan selamanya dalam sejarah Sevilla untuk kemenangan brilian Liga Europa keenam klub di musim 2019-2020," lanjutnya.
Lopetegui mengumumkan lebih dulu kepergiannya dalam konferensi pers sebelum dilakukan oleh klubnya. Dia mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitarnya selama tiga tahun yang sukses.
“Saya berterima kasih kepada para penggemar, kepada klub, kepada kota, kepada Monchi, kepada semua orang yang telah membantu selama tiga tahun ini. Tahun-tahun yang sangat indah di mana kami telah mencapai banyak hal," kata Julen Lopetegui
"(Saya merasakan) kesedihan dan rasa sakit karena meninggalkan tim yang sangat saya cintai dan tanpa ragu, akan tetap ada di hati saya," tuturnya.(AFP/OL-5)