DESAKAN terhadap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya meluas sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi di Kanjuruhan, Malang Jawa Timur. Lewat petisi Change.org, desakan itu sudah ditandatangani ribuan orang.
Hingga Rabu (5/10) pukul 16.33 WIB, petisi berjudul 'Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri' sudah ditandatangani 2.165 orang.
"Kita begitu berduka. Kita harus bangkit dengan prestasi. Kalau pun kita dihukum FIFA kita manfaatkan itu untuk benah-benah di dalam negeri," tulis isi petisi.
"Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan."
Desakan agar Iwan Bule --sapaan Ketum PSSI Iriawan-- mundur juga ramai di media sosial. Banyak warganet yang menuntut agar mantan Kapolda Metro Jaya itu mundur sebagai Ketum PSSI.
Baca juga: Presiden Perintahkan Menteri PUPR Audit Semua Stadion
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, juga mendesak para pengurus PSSI mundur dari jabatan.
PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia dinilai sebagai pihak yang wajib bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan sebanyak 131 orang tersebut.
"Mungkin ada yang tak sependapat dengan saya, tapi inilah sikap saya sebagai klub Madura United atas tragedi Kanjuruhan," tulis Achsanul Qosasi lewat akun Twitter @Achsanul Qosasi.
"Hentikan kompetisi sampai ada pernyataan resmi FIFA. PSSI wajib bertanggung jawab dan semua pengurusnya harus mundur sebagai respect terhadap korban dan keluarganya," lanjutnya.
Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, yang ditunjuk sebagai juru bicara PSSI untuk kasus Kanjuruhan tidak terlalu memikirkan desakan mundur ketum dan pengurus PSSI itu. PSSI, kata dia, saat ini fokus untuk menyelesaikan kasus di Kanjuruhan.
"Kami konsentrasi semua, ini bentuk kemanusian. Saat ini kompetisi berhenti dan konsentrasi semua ke kasus ini agar bisa menghasilkan solusi terbaik," kata Riyadh saat dihubungi. (OL-16)