PRESIDEN Joko Widodo menekankan bahwa seluruh stadion sepak bola di Indonesia harus mengacu pada Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Dari segi manajemen penonton, Jokowi melihat GBK memiliki kualitas yang sangat baik.
"Kalau saya lihat di GBK, dengan jumlah penonton 80 ribu, pintu dibuka 15 menit sudah kosong. Saya kira standar itu yang harus kita patuhi di semua stadion," ujar Jokowi di Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10).
Baca juga: Episode Gading Serpong Raih Juara 1 Hotel Terbaik se-Provinsi Banten
Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah melihat kondisi Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menjadi lokasi tragedi pada 1 Oktober lalu, secara langsung.
Di samping pintu yang terkunci, Jokowi merasa tangga di stadion itu terlalu curam.
"Dari gambaran yang saya lihat, problemnya adalah pintu yang terkunci, tangga yang terlalu curam, ditambah kepanikan yang ada," tutur mantan wali kota Surakarta itu.
Kepala Negara pun telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono untuk mengaudit total seluruh stadion di Tanah Air yang digunakan untuk kompetisi resmi.
"Saya perintahkan Menteri PU-Pera utk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3," sambungnya
Langkah tersebut dilakukan guna mengetahui kondisi semua stadion secara nyata, untuk memastikan apakah venue-venue itu dibangun sesuai dengan standar yang ditetapkan FIFA.
"Ini dilakukan untuk memperbaiki pintu, gerbang, posisi duduk, pagar, dan lain-lain sehingga keselamatan penonton bisa kita utamakan," tandasnya. (OL-6)