31 March 2022, 06:48 WIB

Penonton Perempuan Kembali Dilarang Masuk Stadion di Iran


Basuki Eka Purnama |

IRAN kembali melarang perempuan masuk ke stadion sepak bola untuk menonton laga internasional menyebabkan ratusan pemegang tiket ggal menonton penampilan timnas.

Laga kualifikasi Piala Dunia antara Iran dan Libanon, Selasa (29/3) malam, yang dimenangkan oleh Iran dengan skor 2-0 digelar di Stadion Imam Reza di Kota Mashhad.

"Sekitar2 ribu perempuan Iran, yang telah membeli tiket untuk menonton laga antara timnas Iran dan Libanon sudah berada di sekitar stadion namun tidak diizinkan masuk," ungkap kantor berita Iran, ISNA.

Baca juga: Selandia Baru Tinggal Butuh Satu Kemenangan untuk Lolos ke Piala Dunia

Kapten timnas Iran Alireza Jahanbakhsh juga mengecam pelarangan masuk bagi para pendukung perempuan itu.

"Saya rasa tidak akan ada hal buruk yang terjadi jika perempuan masuk ke stadion. Itu malah akan mempromosikan budaya kita," ujar Jahanbakhsh kepada stasiun televisi IRIB.

Adapun Gubernur Mashhad, Moshen Davari mengatakan, "Saya meminta maaf karena banyak orang yang tidak bisa masuk ke dalam stadion."

Presiden Iran Ebrahim Raisi, Rabu (30/3), memerintahkan menteri dalam negeri untuk menyelidik insiden itu

Adapun Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri mengatakan, "Jika Anda telh menjual tiket kepada perempuan, Anda harus menyediakan tempat yang layak untuk mereka. Kondisi yang terjadi tidak bisa diterima dan menunjukkan manajemen yang buruk."

Januari lalu, perempuan Iran diizinkan masuk ke dalam stadion untuk pertama kalinya dalam tempo tiga tahun untuk laga kualifikasi Piala Dunia melawan Irak.

Iran telah melarang penonton perempuan masuk ke stadion untuk menonton sepak bola atau cabang olahraga lainnya sejak 1979.

Ulama, yang berperan besar dalam pengambilan keputusan di Iran, beralasan perempuan harus dlindungi dari atmosfer maskulin dan melihat laki-laki setengah telanjang.

Namun, FIFA, pada September 2019, mendesak Iran untuk mengizinkan prempaun masu ke dalam stadion. 

Keputusan itu, yang membawa sanksi ancaman skorsin internasional jika tidak dijalankan, dikeluarkan FIFA setelah Sahar Khodayari meninggal dunia karena membakar diri karena takut dipenjara karena hadir di stadion menggunakan penyamaran.

Kematian Khodayari memicu kecaman internasional yang mendesak agar Iran diskors dan dilarnag memainkan laga internasional. (AFP/OL-1)

BERITA TERKAIT