KETENGAN tidak hanya terjadi di lapangan hijau Piala Eropa namun hingga luar lapangan, saat para pemimpin Uni Eropa dan Hongaria saling bersitegang atas undang-undang baru yang melarang konten pendidikan LGBTQ untuk anak-anak.
Otoritas Kota Muenchen merencanakan menerangi stadion Allianz dengan lampu berwarna pelangi selama pertandingan Jerman melawan Hongaria, Rabu (23/6) waktu setempat untuk "mengirimkan tanda solidaritas" pada komunitas LGBTQ Hungaria.
Namun, UEFA menolak permintaan tersebut. Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan organisasinya tidak bisa menyerahkan permintaan populis berbau politisi. Tetapi, kubu Jerman menuding badan sepak bola Eropa itu mengirim pesan yang salah.
Baca juga: Austria tidak Senang Harus Mainkan Laga 16 Besar di Wembley
Hanya beberapa menit sebelum kick-off di Allianz Arena, seorang penonton turun dari tribun ke lapangan mengenakan kaus Jerman dan mengibarkan bendera pelangi besar.
Berlari di depan kedua tim jelang pertandingan yang berbaris sebelum dijegal oleh keamanan dan dibawa pergi.
Ketika pintu stadion dibuka lebih awal, para aktivis Jerman yang mengenakan rompi berlogo “rainbow to go (pelangi mengiringi)” sedang membagikan bendera pelangi kepada para pendukung.
Penggemar Jerman Michael, 51, mengatakan kepada AFP bahwa dia ingin melihat stadion diterangi lampu pelangi.
"Saya tidak melihatnya sebagai sesuatu yang berkaitan dengan politik dan saya pikir itu akan menjadi sinyal yang bagus," katanya.
Namun, penggemar Hongaria Csongor, 39, mengatakan sinyal pelangi itu tidak ada hubungannya dengan sepak bola.
"Kami merasa bahwa ini adalah pertandingan melawan (negara) Hongaria, melawan tim nasional Hongaria, melawan pemerintah Hongaria,” tegasnya. (AFP/OL-1)