PELATIH tim nasional Slovakia Stefan Tarkovic menilai kunci kemenangan timnya atas Polandia 2-1 berkat keberhasilan pemainnya mematikan pergerakan Robert Lewandowski.
Top skor Bundesliga itu tak berkutik dalam laga Polandia versus Slovia dengan skot kalah 1-2 di pertandingan pembuka Grup E Euro 2020 di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Rusia, Senin (14/6) malam WIB.
Satu-satunya Lewandowski muncul dua menit jelang bubaran normal ketika menyambut sepak pojok Jakub Moder, sayang sundulannya masih melenceng dari sasaran
Gol Polandia di laga ini dihasilkan oleh Karol Linetty. Sementara itu gol Slovakia dicetak Milan Skriniar dan bunuh diri Wojciech Szczesny.
"Kami sudah menyiapkan rencana untuk mematikan pergerakan Lewandowski dan kabar baiknya adalah kami mampu melakukannya," kata Tarkovic.
"Kami sudah mengantisipasi pertandingan akan berjalan seperti ini. Babak pertama kami main sangat luar biasa," lanjut Tarkovic.
Secara umum, Polandia mendominasi dengan 56% penguasaan bola dan 17 upaya mencetak dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang. Sementara dengan penguasaan bola 44 persen, Slovakia melakukan 11 percobaan dengan 2 di antaranya tepat sasaran dan berbuah gol.
Sementara Robert Lewandowski mengatakan timnya menghadapi tugas berat untuk lolos ke babak 16 besar setelah hasil buruk itu.
“Kami tidak cukup baik dalam bertahan untuk menciptakan situasi yang jelas yang dapat membuka jalan bagi kami untuk mencetak gol," ujarnya.
Tim asuhan Paulo Sousa akan bertandang ke Sevilla selanjutnya untuk bermain melawan Spanyol di Grup E pada Sabtu, sebelum kembali lagi ke Saint Petersburg untuk pertandingan mereka melawan Swedia pada 23 Juni.
“Kami masih memiliki dua pertandingan di depan kami. Kami kalah secara teoritis dari lawan terlemah sehingga kami menemukan diri kami dalam situasi yang sulit, ”kata Lewandowski.
Sementara Paulo Sousa menyoroti kelalaian barisan pemainnya di lini belakang. Gol kedua Slovakia yang dicetak Milan Skriniar, kata dia, merupakan kesalahan lini pertahanan.
"Memang kami seharusnya bisa melakukannya dengan lebih baik. Kami harus lebih berani, terutama di lini belakang," ujarnya.
"Sepekan terakhir kami sudah bekerja menyiapkan strategi agar Skriniar tidak lepas dari kawalan, dan tiba-tiba dia berdiri bebas dalam situasi sepak pojok," kata Paulo Sousa. (Mal/UEFA/OL-09)