01 April 2021, 05:35 WIB

Kroos Kecam Penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar


Basuki Eka Purnama |

GELANDANG Jerman Toni Kroos, Rabu (31/3), mengecam keputusan menyelenggarakan Piala Dunia di Qatar saat tim Panser kembali memprotes kondisi HAM di negara Teluk itu untuk ketiga kalinya dalam laga kualifikasi Piala Dunia.

"Saya rasa memberikan jatah penyelenggaraan Piala Dunia kepada Qatar adalah hal yang tidak baik karena beberapa hal," ujar Kroos lewat podcast miliknya, Einfach mal Luppen, yang dikelola bersama saudarnya, Felix.

"Yang pertama adalah kondisi para pekerja. Kemudian fakta bahwa homoseksualitas dihukum di Qatar. Berikutnya adalah fakta bahwa Qatar bukanlah negara sepak bola," ungkap Kroos.

Baca juga: Macedonia Utara Permalukan Jerman

"Banyak pekerja bekerja tanpa beristirahat padahal suhu udara di sana bisa mencapai 50 derajat (Celcius)."

"Mereka kerap kekurangan makan dan minuman. Itu keterlaluan mengingat suhu udara yang sangat tinggi di sana."

"Para pekerja itu juga tidak memiliki jaminan kesehatan dan kerap disiksa," lanjut gelandang Real Madrid itu.

Pada Kamis (1/4) dini hari WIB, menjelang laga melawan Makedonia Utara, timnas Jerman memperlihatkan spanduk bertuliskan 'Wir sind 30!' dalam huruf berwarna hitam-merah-emas yang mengacu pada 30 poin deklarasi HAM PBB.

Aksi protes itu dipuji oleh Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman Fritz Keller yang menonton langsung laga di Duisburg itu.

Ini merupakan laga kualifikasi Piala Dunia ketiga beruntun timnas Jerman bermain tanpa Kroos yang masih dibekap cedera.

Sebelum laga melawan Rumania, Minggu (28/3), timnas Jerman membalikkan jersey mereka yang menampilkan nomor deklarasi HAM PBB.

Pada Kamis (25/3) timnas Jerman mengenakan kaos bertuliskan 'Human Right' sebelum laga melawan Islandia.

Qatar menuai kritik atas perlakuan mereka terhadap pekerja migran, mayoritas terlibat dalam persiapan untuk Piala Dunia 2022. Aktivis HAM menyebut para pekerja HAM itu dieksploitasi dan dipaksa bekerja dalam kondisi berbahaya. (AFP/OL-1)

BERITA TERKAIT