02 May 2021, 06:05 WIB

Berenang Di Masa Pandemi Aman kah?


Bagus Pradana |

TIDAK terasa pandemi covid 19 telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Selama itu pula berbagai fasilitas publik banyak yang ditutup maupun dibatasi pemakaiannya untuk mengurangi penularan virus korona, salah satunya adalah kolam renang.

Selama pandemi orang lebih memilih untuk menghindari olahraga air ini lantaran takut terpapar virus korona saat tengah di dalam air. Namun sebenarnya berenang selama masa pandemi covid-19 ini apakah aman? Pertanyaan tersebut mungkin juga banyak ditanyakan oleh orang-orang penghobi renang yang masih khawatir untuk menjalankan olahraga ini di masa pandemi.

Merujuk Center for Disease Control and Prevention (CDC), hingga hari ini belum ada laporan maupun penelitian yang mampu memberikan bukti mengenai adanya penularan virus covid melalui media air pada kolam renang.

Para peneliti beranggapan bahwa kandungan zat yang bersifat disinfektan seperti klorin dan bromin pada air kolam renang inilah yang akan membunuh virus dan bakteri. Maka dapat disimpulkan bahwa berenang sebenarnya merupakan kegiatan yang tergolong aman untuk dilakukan di masa pandemi ini. Namun meski demikian tidak menutup kemungkinan bahwa tentang risiko penularan covid di areal kolam renang, apalagi jika protokol kesehatan tidak diterapkan dengan baik.

Berenang adalah upaya untuk membuat seluruh bagian tubuh dapat bergerak (mengapung dan menyelam) di air, aktivitas ini sangat baik untuk melatih otot tubuh dan kekuatan jantung, selain itu berenang juga memiliki sisi rileksasi yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki mood dan meningkatkan imun tubuh.

Baca juga: Deteksi Narkoba melalui Rambut

Saat ini renang telah menjadi olahraga populer yang banyak diminati, dalam sejarahnya kepopuleran olahraga ini semakin naik daun saat seorang pria bernama Matthew Webb pada tahun 1875 menjadi orang pertama yang berenang menyeberangi selat Inggris (English Channel), aksi ini ia lakukan selama 21 jam.

Dilansir dari bbc.com, setelah kejadian tersebut renang kemudian menjadi olahraga yang populer, bahkan pada tahun 1896 renang ditetapkan menjadi salah satu cabang olahraga modern yang dilombakan dalam olympiade. Pada masa itu pertandingan renang pertama tidak diselenggarakan indoor (di kolam renang) seperti even renang hari ini, namun dilaksanakan secara outdoor dengan mengambil tempat di Laut Mediterania.

Seiring berjalannya waktu kompetisi renang kemudian mulai menemukan pakemnya, dari yang sebelumnya dilaksanakan di laut lepas, kini berkembang menjadi olahraga Aquatic modern yang dilaksanakan di sebuah tempat khusus yang disebut kolam renang.

Gaya-Gaya dalam Berenang

Gaya-gaya berenang yang digunakan pun mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, pada tahun 1902 para atlit renang yang bertanding hanya diperbolehkan menggunakan gaya dada (breaststroke) dalam berbagai perlombaan. Gaya ini pertama kali dikembangkan oleh Richmond Cavill, seorang perenang dari Australia, sebagai pengembangan dari gaya freestyle modern. Lalu apa saja gaya-gaya berenang lainnya, berikut adalah ulasannya:

1. Breaststroke

Breaststroke atau gaya dada adalah teknik berenang yang terinspirasi dari gaya berenang milik katak, yaitu dengan dadanya, gaya ini juga sering disebut sebagai gaya katak. Adapun tumpuan kekuatan dari gaya ini berada pada tangan dan kaki si perenang yang digunakan untuk mendorong badan.

2. Freestyle

Freestyle atau Gaya bebas adalah teknik berenang menggunakan gerakan tangan dan kaki seperti mengayuh dan menendang dengan tujuan agar badan dapat meluncur dengan cepat. Namun meski disebut gaya bebas namun teknik ini tetap memiliki aturan main.

3. Butterfly

Butterfly atau gaya kupu-kupu adalah teknik hasil pengembangan gaya dada. Teknik ini menumpukan kekuatan pada bagian lengan untuk mendorong gerak tubuh. Gaya ini juga sering disebut gaya lumba-lumba karena teknik ini lebih cepat dari gaya bebas, namun untuk melakukannya anda butuh tenaga yang besar.

4. Backstroke

Backstroke atau gaya punggung adalah teknik berrenang dengan posisi badan terlentang. Karena posisi badang terlentang maka teknik kayuhan dan tendangan dari gaya ini dilakukan berlawanan arah. Gaya punggung ini sangat bergantung pada kemampuan tangan menjaga keseimbangan dan gerakan kaki.

5. Kombinasi

Gabungan dari beberapa gaya saat berenang.

Keempat atau lima gaya ini merupakan gaya dasar yang sering lombakan dalam even perlombaan renang baik level amatir maupun profesional. Biasanya perlombaan renang ini ditentukan berdasarkan jarak tempuh, jenis kelamin atlit, dan pilihan gaya yang digunakan. Berikut adalah beberapa nomor (jarak tempuh) renang putra - putri yang dilombakan sesuai standar Olimpiade.

- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)

- Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m.

- Gaya punggung: 100 m, 200 m.

- Gaya dada: 100 m, 200 m.

- Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m.

- Gaya ganti estafet: 4 x 100 m.

- Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m.

- Marathon 10 km

Baca juga: Mobilitas, Benci tapi Rindu

Persiapan Sebelum Berenang

Karena renang adalah kegiatan yang akan menggerakan seluruh bagian tubuh, maka seorang atlet atau penghobi renang sangat direkomendasikan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai aktivitasnya agar tidak terjadi kecelakaan dan cidera yang tidak diharapkan.

Terdapat dua pemanasan yang wajib dilakukan, yaitu pemanasan darat dan pemanasan di air sebelum berenang. Dalam pemanasan darat anda diwajibkan untuk melakukan peregangan terlebih dahulu dengan memutar-mutar lengan, loncat-loncat kecil, dan melakukan beberapa gerakan peregangan tangan.

Sementara itu untuk pemanasan dalam air, peregangannya lebih fleksibel karena dapat dimulai dengan melakukan teknik renang ringan seperti mengelilingi kolam selama lima menit. Setelah itu anda telah siap untuk berenang sepuasnya.

Selanjutnya, pendinginan, treatment ini biasanya dilaksanakan setelah berenang untuk mengontrol detak jantung kita. Gerakan-gerakan dalam pendinginan biasanya disertai dengan rileksasi tubuh untuk mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang sebelum akhirnya keluar dari air.

Selain itu agar pengunjung dapat berenang dengan aman di masa pandemi ini, maka pengunjung kolam renang diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan secara ketat, dengan cara:

- Hindari berenang dalam kerumunan

- Sebisa mungkin lakukan physical distancing dengan orang lain

- Hindari penggunaan barang-barang kolektif

- Semprotkan disinfektan pada perlengkapan renang yang digunakan setelah selesai.(OL-4)

BERITA TERKAIT