Rumah Tak Bertuan: Debar Rindu Merayap
Dalam lautan rindu yang merayap,
kutemui dirimu, tuan dari hatiku,
seperti ombak menghampiri pantai,
debar rindu padamu tak pernah usai.
Tuan, kau adalah matahari dalam hari-hariku,
cahayamu menerangi langit kelam malam,
dalam senyummu, ada kilauan bintang-gemintang,
menari dalam kegelapan, mengiringi mimpi-mimpi.
Ketika tuan bersama, waktu berlalu cepat,
seakan-akan sejam terasa sedetik,
kita berjalan bersama dalam lautan rasa,
debar rindu merayap, tak terkalahkan.
Tuan, engkau adalah melodi dalam nada hatiku,
setiap kata yang terucap adalah puisi yang tercipta,
kau adalah penulis cerita cinta yang abadi,
dalam debar rindu yang tak pernah mati.
Lalui waktu bersama hanya kita berdua
debar rindu merayap dan tak terbendung,
tuan, dalam pelukanmu aku menemukan rumah
debar rindu menyatukan kita selamanya.
Biarkanlah semua menjadi arah,
menuju jalan kita yang tak berujung,
tuan, engkau pemimpin dalam cinta ini,
debar rindu merayapi kita bersinar.
Desember 2022
Kehangatan: Candaan Hujan Basahi Bumi
Hangat pagi menyelimuti kegirangan
saat hujan menari-nari di tanah yang haus,
seperti tawa anak-anak, banjir riang pun turun
membasahi dahaga bumi, menciptakan kisah,
setiap tetes bagai pesona turun dari awan
Merayakan irama hidup yang tenang
saat gelap berjumpa sinar bintang,
malam lembut, dingin, dan keras
hujan kian mengguyur, tanah tersenyum bahagia,
kehangatan dalam candaan yang tak terucap
tiap tetesan ialah melodi dalam kegelapan,
mengiringi tidur dan merayakan pertemuan.
Di genting-genting, hujan menarikan rahasia,
melukis gambar-gambar dalam kegelapan,
candaan hujan adalah puisi yang dinyanyikan alam,
mengisi jiwa dengan ketenangan dan kehangatan
dalam tetesan hujan, mengajarkan penantian,
membawa harapan, tak terbatas dan tak terkira.
Hujan serupa kecupan lembut semesta,
dan saat mereda, bumi pun berseri,
bunga-bunga tumbuh dan segala yang hidup bergembira,
candaan hujan adalah janji alam tentang kehidupan abadi,
membawa harapan dan keindahan dalam setiap tetesnya,
berharap waktu tak cepat berlalu merajut langkah.
Setiap celah, ada cerita dalam bahasa diam
kelembutan bisa menciptakan keajaiban,
kisah yang terukir, menyambungkan coretan tinta
dengan hasil yang dibawakan dalam setiap percikan,
mengajarkan arti kehidupan dalam segala ujian,
menggambarkan keajaiban, abadi di sudut-sudut rimba.
April 2022
Kau adalah matahari dalam hari-hariku, cahayamu menerangi langit kelam malam.
Warna-warni: Kembang Api di Langit Hati
Kembang api di langit hati bersinar terang
menari-nari, merayakan cinta yang membara,
warna-warni perasaan meledak dalam gelap
seperti kembang api di malam yang sunyi.
Cahaya api memancar, tak terduga dan megah
bagai percikan kata-kata indah dalam percakapan,
detik-detik berharga, berkilau dalam keremangan
seiring rasa cinta yang mengalir dalam jiwa.
Kembang api bisa padam, sirna begitu saja
seperti rasa cinta yang pupus lalu memudar,
namun jejak cahaya kisah akan selalu bersinar
di langit hati yang pernah sang rasi terangi.
Kembang api di langit hati, simbol kehidupan kita
berkilau dalam kenangan, bercahaya dalam mimpi,
mengingatkan kembali kita akan kegembiraan
bersama langit yang selalu kita bawa bersama.
Februari 2022
Sentuhan Waktu: Doa di Langit Bening
Sentuhan waktu, tak terasa seperti pasir
di telapak tangan kita yang rapuh,
mengalir begitu cepat, tak terbendung
meninggalkan jejak-jejak yang tak terlihat.
Di langit bening, doa-doa terbang tinggi,
seperti burung-burung kecil yang merdeka,
mereka membawa harapan dan rasa syukur,
menyusuri angkasa yang tak terbatas.
Doa-doa adalah pesan-pesan kecil
yang terukir di dalam hati yang tulus,
mereka terbang melewati awan-awan putih,
menyentuh bintang-bintang di malam sunyi.
Langit bening adalah kanvas yang tak berujung,
doa-doa adalah lukisan dari hati yang ikhlas,
mereka menghiasi tebing langit dengan cinta,
mengisi ruang angkasa dengan getaran kasih.
Di balik remang bintang yang berkedip di sana,
doa-doa yang mengarungi jarak dan waktu,
mereka mengisahkan cerita-cerita kehidupan,
dalam sentuhan waktu yang tak pernah terhenti.
Kita belajar dari langit bening tenang,
bahwa doa-doa selalu memiliki sayap,
mereka terbang bebas tanpa batasan
menghantarkan harapan ke tempat jauh.
Teruslah kita merapal ketulusan,
melepaskan doa-doa ke langit yang biru,
karena di sana, di antara bintang-bintang bersinar,
doa-doa terbang membawa cinta yang abadi.
September 2022
Baca juga: Puisi-puisi Dwita Utami
Baca juga: Puisi-puisi Valentina Senduk
Baca juga: Puisi-puisi Natalya Gorbanevskaya
Rina Maharani Iksanti, pemuisi, lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 7 Juni 1999. Alumnus S1 Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang (tamat 2021). Puisi-puisinya tersebar di sejumlah media massa. Kini bekerja sebagai penulis lepas. Ilustrasi header: Bechir Boussandel, Sleep Carrier, cat minyak pada kanvas, 60 x 80 cm. (SK-1)