AKTIVIS perempuan Yenny Wahid mengungkapkan perlu adanya upaya menghidupkan kebaya sebagai budaya bangsa demi menjaga identitas dan ciri khas Indonesia. Anak muda atau kaum milenial saat ini dinilai cukup jarang menggunakan kebaya.
Yenny Wahid menilai, mempromosikan budaya dan menggugah semangat anak muda untuk mengenakan kebaya dapat melalui influencer atau orang-orang berpengaruh yang populer di kalangan milenial.
“Kita ajak mereka (influencer) kita sadarkan mereka tentang pentingnya berbudaya dan pentingnya berkebaya. Ketika kita sudah bisa mengajak mereka, kita harapkan ada efek turunan, semakin banyak fans mereka yang mengikuti,” ujar Yenny saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (8/10).
Baca juga: Kebaya antara Nasionalisme dan Seni Berbusana
Selain itu, Yenny mengatakan, saat ini model kebaya seperti kebaya kontemporer sudah dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan gaya kaum milenial.
“Memang ada pakem-pakem yang harus diikuti tapi juga ada definisi kebaya yang oleh para ahli dikategorikan, salah satunya adalah kebaya kontemporer yang lebih banyak kebebasan terutama untuk milenial lebih bisa mengkreasikan ekspresinya dalam berkebaya," katanya.
Bahkan menurutnya, kebaya tidak harus mengikuti yang sangat kaku. Ia mencontohkan tidak harus panjang sekali, tapi bisa kainnya dipendekkan.
"Kebayanya lebih pendek, disesuaikan dengan anak milenial lah, yang penting adalah upaya kita untuk terus menghidupkan budaya bangsa,” tandasnya. (A-4)