06 April 2023, 21:09 WIB

10 Sunah dalam Puasa Menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani


Wisnu Arto Subari |

DALAM kitab Nihayatuz Zain, Syaikh Nawawi Al-Bantani memaparkan 10 sunah puasa. Hal-hal sunah tersebut berlaku untuk puasa wajib di bulan Ramadan dan puasa sunah di luar bulan Ramadan.

Apa sajakah 10 sunah puasa itu? Berikut pemaparan Syaikh Nawawi Al-Bantani di kitabnya Nihayatuz Zain halaman 194-195.

Sunah puasa pertama sahur

بسم الله الرحمن الرحيم 

(ﻭَ) ﺳُﻨَﻦُ اﻟﺼَّﻮْﻡِ ﻋَﺸَﺮَﺓٌ الْأَﻭَّﻝُ ﻣَﺬْﻛُﻮْﺭٌ ﺑِﻘَﻮْﻟِﻪِ (ﺳُﻦَّ ﺗَﺴَﺤُّﺮٌ) ﻟِﻘَﻮْﻟِﻪِ ﷺ ﺗﺴَﺤَّﺮُﻭْا ﻓَﺈِﻥَّ ﻓِﻲ اﻟﺴَّﺤُﻮْﺭِ ﺑَﺮَﻛَﺔً 

Sunah-sunah puasa ada 10 hal. Pertama seperti yang dituturkan: Disunahkan sahur, karena sabda Nabi ﷺ, "Bersahurlah kalian. Sesungguhnya di dalam sahur ada keberkahan."

Baca juga: Benarkah Imam Nawawi Membidahkan Pengucapan Niat dengan Lisan?

ﻭﻳَﺤْﺼُﻞُ اﻟﺴَّﺤُﻮْﺭُ ﻋَﻠَﻰ ﺷﻲْءٍ ﻭَﺇِﻥْ ﻗَﻞَّ ﻭَﻟَﻮْ ﺟَﺮْﻋَﺔَ ﻣَﺎءٍ 

Dan tercapai pahala sahur dengan sesuatu, sekali pun sedikit dan sekali pun hanya meminum seteguk air.

ﻭﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻭَﻗْﺘُﻪُ ﺑِﻨِﺼْﻒِ اﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَالْأَﻓْﻀَﻞُ ﺗَﺄْﺧِﻴْﺮُ اﻟﺴَّﺤُﻮْﺭِ ﻣَﺎ ﻟﻢْ ﻳَﻘَﻊْ ﻓِﻲْ ﺷَﻚٍّ ﻟِﺨَﺒَﺮِ اﻟﺼَّﺤِﻴْﺤَﻴْﻦِ لَا ﺗَﺰَاﻝُ ﺃُﻣَّﺘِﻲْ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣَﺎ ﻋﺠِﻠُﻮْا اﻟْﻔِﻄْﺮَ ﻭَﺃَﺧَّﺮُﻭْا اﻟﺴَّﺤُﻮْﺭَ

Dan masuk waktunya pada tengah malam. Yang paling utama mengakhirkan sahur selama tidak timbul keraguan karena hadis shahihain, "Umatku senantiasa mendapat kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur."

Sunah puasa kedua segera berbuka

بسم الله الرحمن الرحيم 

(ﻭَ) اﻟﺜَّﺎﻧِﻲ (ﺗَﻌْﺠِﻴْﻞُ اﻟْﻔِﻄْﺮِ) ﺑَﻌْﺪَ ﺗَﺤَﻘُّﻖِ اﻟْﻐُﺮُﻭْﺏِ ﻭَﻗَﺒْﻞَ الصَّلَاﺓِ ﻟِﻠْﺨَﺒَﺮِ اﻟﺴَّﺎﺑِﻖِ

Dan yang kedua adalah menyegerakan berbuka sesudah jelas terbenam matahari dan sebelum salat karena hadis sebelumnya.

Baca juga: Keluar Air Mani lewat Onani dan Mimpi, Batalkah Puasa?

ﻭَﺳُﻦَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻭَﻟَﻮْ ﻣَﺎﺭًا ﺑِﺎﻟﻄَّﺮِﻳْﻖِ ﻭَلَا ﺗَﻨْﺨَﺮِﻡُ ﻣُﺮُﻭْءَﺗُﻪُ ﺑِﻪِ ﻛَﻄَﻠَﺐِ الْأَﻛْﻞِ ﻳَﻮْﻡَ ﻋِﻴْﺪِ اﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻗَﺒْﻞَ الْصَّلَاﺓِ ﻭَﻟَﻮْ ﻣَﺎﺭًا ﺑِﺎﻟﻄَّﺮِﻳْﻖِ 

Disunahkan yang demikian itu sekalipun dalam keadaan sedang melintasi jalan dan tidak akan hilang kehormatan dengan sebab demikian, seperti mencari makanan pada hari Idul Fitri sebelum salat sekalipun dalam keadaan sedang melintasi jalan. 

ﻭَاﻟْﻤُﻌْﺘَﻤَﺪِ ﻋَﺪَﻡُ ﺣُﺼُﻮْﻝِ ﺳُﻨَّﺔِ اﻟﺘَّﻌْﺠِﻴْﻞِ ﺑِﺎﻟْﺠِﻤَﺎﻉِ ﻟِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﺇِﺿْﻌَﺎﻑِ اﻟْﻘُﻮَّﺓِ

Dan pendapat mu'tamad yaitu tidak tercapai kesunahan menyegerakan berbuka dengan jima' karena bisa melemahkan kekuatan.

Dalam hal ini disunahkan berbuka dengan kurma.

بسم الله الرحمن الرحيم 

(ﻭَ) ﺳُﻦَّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ اﻟْﻔِﻄْﺮُ (ﺑِﺘَﻤْﺮٍ ﻓَﻤَﺎءٍ) ﻟَﺨَﺒَﺮٍ ﺻَﺤَّﺤَﻪُ اﻟﺘِّﺮْﻣِﺬِﻱُّ ﻭَاﺑْﻦُ ﺣِﺒَّﺎﻥَ ﺇِﺫَا ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻓَﻠﻴُﻔْﻄِﺮْ ﻋَﻠَﻰ اﻟﺘَّﻤْﺮِ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪِ اﻟﺘَّﻤْﺮُ ﻓَﻌَﻠَﻰ اﻟْﻤَﺎءِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻃُﻬُﻮْﺭٌ 

Dan disunnahkan berbuka dengan kurma lalu air, karena hadis yang disahihkan At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban, "Apabila salah satu dari kalian berpuasa, hendaklah berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, berbukalah dengan air. Sesungguhnya air itu menyucikan."

ﻭَﺗَﺮْﺗِﻴْﺒُﻪُ ﻓِﻲ الْأَﻓْﻀَﻠِﻴَّﺔِ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃْﺐٍ ﻓَﺘَﻤْﺮٍ ﻓَﻤَﺎءٍ ﻓَﺤُﻠْﻮٍ ﻓَﺤَﻠْﻮَاءَ ﻟِﻤَﺎ ﻭَﺭَﺩَ ﺃَﻧَّﻪُ ﷺ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻔْﻄُﺮُ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃْﺒَﺎﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤْﺮَاﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣُﺴُﻮَّاﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎءٍ 

Dan urutannya di dalam keutamaan yaitu pertama ruthab, lalu kurma, lalu minuman manis, lalu buah-buah manis, karena ada keterangan bahwa Nabi ﷺ pernah berbuka sebelum salat dengan beberapa ruthab. Jika tidak ada, dengan beberapa kurma. Jika tidak ada, beliau meminum air sedikit-sedikit.

ﻭَﻗَﻀِﻴَّﺔُ ﻫَﺬَا اﻟْﺨَﺒَﺮِ ﺃَﻥَّ اﻟﺴُّﻨَّﺔَ ﺗَﺜْﻠِﻴْﺚُ ﻣَﺎ ﻳَﻔْﻄُﺮُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﺭُﻃْﺐٍ ﻭَﻏَﻴْﺮِﻩِ 

Dan qadhiyyah hadis ini, sesungguhnya letak kesunahan bisa didapat dengan tiga buah yang dia makan untuk berbuka dari ruthab dan selainnya. 

"Penjelasan, ruthab adalah kurma segar yang baru dipetik dari pohonnya," ujar ustaz Abdurrahman Asy-Syafii.

ﻭَﻳُﻘَﺪَّﻡُ اﻟْﻌَﺴْﻞُ ﻋَﻠَﻰ اﻟﻠَّﺒَﻦِ لِأَﻧَّﻬُﻢْ ﻧَﻈَﺮُﻭْا ﻟِﻠْﺤُﻠْﻮِ ﻓِﻲ ﻫَﺬَا اﻟْﻤَﺤَﻞِّ ﺑَﻌْﺪَ ﻓَﻘْﺪِ اﻟﺘَّﻤْﺮِ ﻭَاﻟْﻤَﺎءِ ﻭَﻧَﺤْﻮِﻫِﻤَﺎ ﻣِﻤَّﺎ ﻭَﺭَﺩَ ﺗَﻔَﺎﺅُلًا ﺑِﺎلْحَلَاﻭَﺓُ ﺃَﻭْ ﻟِﻨَﻔْﻊِ اﻟْﺒَﺼَﺮِ

Dan didahulukan madu daripada susu, karena mereka melihat dari segi kemanisan di dalam hal ini, sesudah ketiadaan kurma dan air dan semisal dari keduanya dari yang sudah ada keterangannya, berharap agar menjadikan manisnya akhlak dan bermanfaat bagi penglihatan.

Sunah puasa ketiga doa buka puasa

بسم الله الرحمن الرحيم 

ﻭَاﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ اﻟﺪُّﻋَﺎءُ اﻟْﻤَﺄْﺛُﻮْﺭُ ﻋَﻘِﺐَ ﻓِﻄْﺮِﻩِ ﻭَﻫُﻮَ

Dan yang ketiga, disunnahkan berdoa dengan doa al-ma'tsur (doa dari hadis) sesaat sesudah berbukanya, yaitu doa:

اﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺗَﻮَﻛَّﻠْﺖُ 

Ya Allah aku telah berpuasa untukmu dan karena rezekimu aku berbuka, aku beriman kepada-Mu dan aku bertawakal kepada-Mu.

ﺫَﻫَﺐَ اﻟﻈَّﻤَﺄُ ﻭَاﺑْﺘَﻠَﺖِ اﻟْﻌُﺮُﻭْﻕُ ﻭَﺛَﺒَﺖَ الْأَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎءَ اﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

Telah hilang dahaga dan telah basahlah urat-urat, telah tetaplah pahala jika Allah ta'ala berkehendak.

ﻳﺎ ﻭاﺳِﻊَ اﻟْﻔَﻀْﻞِ اﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲ اﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠﻪ اﻟَّﺬِﻱ ﻫﺪَاﻧِﻲ ﻓﺼَﻤْﺖُ ﻭَﺭَﺯَّﻗَﻨِﻲ ﻓﺄَﻓْﻄَﺮْﺕُ

Wahai dzat yang memiliki keluasan karunia, ampunilah aku, segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada ku sehingga aku berpuasa dan telah memberi rizki kepada ku sehingga aku berbuka.

"Yang perlu diperhatikan ialah doa-doa tersebut dibaca sesaat sesudah berbuka, bukan sebelum berbuka, yakni sesudah minum seteguk air dan memakan tiga kurma. Sedangkan sebelum berbuka dan ketika hendak makan atau minum disunahkan membaca bismillah sesuai dengan keumuman hadits yang memerintahkan membaca bismillah," tutur Abdurrachman.

Sunah puasa keempat mandi junub sebelum subuh

بسم الله الرحمن الرحيم 

(ﻭَ) اﻟﺮَّاﺑِﻊُ (ﻏَﺴْﻞٌ ﻋَﻦِ) اﻟْﺤَﺪَﺙِ الْأَﻛْﺒَﺮِ ﻣِﻦْ (ﺟَﻨَﺎﺑَﺔٍ) ﻭَﺣَﻴْﺾٍ ﻭَﻧِﻔَﺎﺱٍ (ﻗَﺒْﻞَ ﻓَﺠْﺮٍ) 

Dan yang keempat, disunahkan mandi dari hadas besar dari junub, haid, dan nifas sebelum terbit fajar.

ﻟِﻴُﺆَﺩِّﻱَ اﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓَ ﻋَﻠَﻰ اﻟﻄَّﻬَﺎﺭَﺓِ ﻭَﻟِﻠْﺨَﺸْﻴَﺔِ ﻣِﻦْ ﻭُﺻُﻮْﻝِ اﻟْﻤَﺎءِ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﺎﻃِﻦِ الْأُﺫُﻥِ ﺃَﻭِ اﻟﺪُّﺑُﺮِ ﺃَﻭْ ﻏَﻴْﺮِﻫِﻤَﺎ

Agar menunaikan ibadah dalam keadaan suci dan karena khawatir sampainya air kepada bagian dalam telinga atau dubur atau selain dari keduanya.

ﻭَﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﺃَﻥْ ﻳَﻐْﺴِﻞَ ﻫَﺬِﻩِ اﻟْﻤَﻮَاﺿِﻊِ ﻗَﺒْﻞَ اﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺑِﻨِﻴَّﺔِ ﺭَﻓْﻊِ اﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔِ ﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺘَﻬَﻴَّﺄْ ﻟَﻪُ اﻟْﻐَﺴْﻞُ الْكَاﻣِﻞِ

Dan seyogianya (mendahulukan) membasuh letak-letak ini sebelum terbit fajar dengan niat menghilangkan junub jika tidak ada rencana mandi secara sempurna (sebelum terbit fajar).

"Suci dari junub bukan syarat sah puasa dan bukan perkara yang membatalkan puasa, sehingga tidak wajib mandi sebelum terbit fajar, hanya disunahkan," papar Abdurrachman.

Sunah puasa kelima menahan lisan

بسم الله الرحمن الرحيم 

ﻭَاﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ ﻛَﻒُّ اﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ ﻋَﻤَّﺎ لَا ﻳَﻌْﻨِﻲ

Dan yang kelima disunahkan menahan lisan dari perkataan yang tidak berfaedah.

ﺳِﻴْﻤَﺎ ﻛُﻞُّ ﻣُﺤَﺮَّﻡٍ ﻛَﻜَﺬْﺏٍ ﻭَﻏِﻴْﺒَﺔٍ لِأَنَّهُ ﻣُﺤْﺒِﻂٌ ﻟِﻠﺜَّﻮَاﺏِ

Terlebih semua yang diharamkan, seperti berdusta dan ghibah, karena yang demikian dapat membatalkan pahala puasa.

Sunah puasa keenam jauhi syahwat mubah

بسم الله الرحمن الرحيم 

(ﻭَ) اﻟﺴَّﺎﺩِﺱُ (كَفُّ) اﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻋَﻦْ (ﺷَﻬْﻮَﺓٍ) ﻣُﺒَﺎﺣَﺔٍ لَا ﺗُﺒْﻄِﻞُ اﻟﺼَّﻮْﻡَ ﻣِﻦْ ﺗَﻮَﺳُّﻊِ ﻃَﻌَﺎﻡٍ ﻭَﺷَﺮَاﺏٍ ﻭَﺗَﻠَﺬُّﺫٍ 

Dan yang keenam, disunahkan menahan diri dari syahwat mubah yang tidak membatalkan puasa, dari keleluasaan makanan, minuman, dan kelezatan.

ﺑِﻨَﺤْﻮِ ﻣَﺴْﻤُﻮْﻉٍ ﻭَﻣُﺒْﺼَﺮٍ ﻭَﻣَﻠْﻤُﻮْﺱٍ ﻭَﻣَﺸْﻤُﻮْﻡٍ ﻛَﺸَﻢِّ ﺭِﻳْﺤَﺎﻥَ ﻭَﻧَﻈَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﻟَﻤْﺴِﻪِ

Dengan semisal sesuatu yang didengar, yang dilihat, yang disentuh, dan yang dicium, seperti mencium wangi makanan enak, melihat kepadanya, dan menyentuhnya.

لِأَﻥَّ ﻓِﻴْﻪِ ﺗَﺮَﻓَﻬَﺎ لَا ﻳُﻨَﺎﺳِﺐُ ﺣِﻜْﻤَﺔَ اﻟﺼَّﻮْﻡِ

Itu karena di dalamnya tidak sesuai dengan hikmah puasa.

Sunah puasa ketujuh banyak sedekah, baca Al-Qur'an, zikir

بسم الله الرحمن الرحيم 

(ﻭَ) اﻟﺴَّﺎﺑِﻊُ ﻣَﺬْﻛُﻮْﺭٌ ﺑِﻘَﻮْﻟِﻪِ (ﺑِﺮَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺇِﻛْﺜَﺎﺭُ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ) ﻭَﺟُﻮْﺩٌ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓُ ﺗَﻮَﺳُّﻌِﻪِ ﻋَﻠَﻰ اﻟْﻌِﻴَﺎﻝِ ﻭَﺇِﺣْﺴَﺎﻥٌ ﺇِﻟَﻰ ﺫَﻭِﻱ الْأَﺭْﺣَﺎﻡِ ﻭَاﻟْﺠِﻴْﺮَاﻥِ 

Dan sunah ketujuh, dituturkan dengan perkataannya yaitu di bulan Ramadan disunnahkan memperbanyak sedekah, dermawan, tambah mudah memberi kepada keluarga, berbuat baik kepada kerabat dan tetangga.

ﻭَﻣِﻦْ ﺛُﻢَّ ﺳُﻦَّ ﺃَﻥْ ﻳُﻔْﻄِﺮَﻫُﻢْ ﺑِﺄَﻥْ ﻳَﻌْﺸِﻴﻬِﻢْ 

Oleh karena itu, disunahkan memberi makanan mereka untuk berbuka.
 
ﻓَﺈِﻥْ ﻋَﺠَﺰَ ﻋَﻦْ ﻋَﺸَﺎﺋِﻬِﻢْ ﻓَﻄَّﺮَﻫُﻢْ ﺑِﺸُﺮْﺑَﺔِ ﻣَﺎءٍ ﺃَﻭْ ﺑِﺘَﻤْﺮَﺓٍ ﺃَﻭْ ﻏَﻴْﺮِﻫِﻤَﺎ ﻟِﻘَﻮْﻟِﻪِ ﷺ ﻣَﻦْ ﻓَﻄَّﺮَ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِﻩِ ﻭَلَا ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮِ اﻟﺼَّﺎﺋِﻢِ ﺷَﻲْءٌ

Jika kesulitan memberi makanan untuk mereka, beri mereka untuk berbuka dengan segelas air atau sebuah kurma atau selain dari keduanya karena sabda Nabi ﷺ, "Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa untuk berbuka, dia akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang berpuasa dan tidak akan berkurang sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu."

بسم الله الرحمن الرحيم

(ﻭَ) ﺇِﻛْﺜَﺎﺭُ (تِلَاﻭَﺓٍ) ﻭَﺃْﺫﻛَﺎﺭٍ ﻭَﻓِﻌْﻞِ اﻟْﺨَﻴْﺮَاﺕِ ﻓِﻲْ ﻛُﻞِّ ﻣَﻜَﺎﻥٍ ﺣَﺘَّﻰ اﻟْﺤَﻤَﺎﻡِ ﻭَاﻟﻄَّﺮِﻳْﻖِ 

Dan memperbanyak tilawatil Qur'an, zikir, dan perbuatan-perbuatan baik di setiap tempat, bahkan di kamar mandi (yang tidak ada jambannya) dan di jalan.

"Kamar mandi yang ideal itu dipisahkan dengan jamban. Ada yang khusus mandi wajib dan berwudu dan yang khusus untuk buang hajat. Dengan demikian tetap disunahkan berzikir di kamar mandi," ujar Abdurrachman.

ﻓَﻤِﻦَ التِّلَاﻭَﺓِ اﻟْﻤُﺪَاﺭَﺳَﺔُ اﻟْﻤُﻌْﺒَﺮُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺑِﺎلْإِﺩَاﺭَﺓِ ﻭَﻫِﻲَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻋَﻠَﻰ ﻏَﻴْﺮِﻩِ ﻭَﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻏَﻴْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻟَﻮْ ﻏَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻗَﺮَﺃَﻩُ الْأَﻭَّﻝَ 

Dan sebagian dari tilawah adalah pembacaan Al Quran yang disebut idaroh, yaitu dia membaca kepada orang lain dan orang lain membaca kepadanya (bergantian), sekalipun bukan ayat yang ia baca di awal.

ﻟِﺨَﺒَﺮٍ ﺇِﻥَّ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞَ ﻛَﺎﻥَ يَلْقِي اﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﷺ ﻓِﻲْ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

Karena hadits yang menerangkan sesungguhnya Jibril mendatangi Nabi ﷺ untuk mengajarkan Al-Qur'an di setiap malam dari bulan Ramadan.

Sunah puasa kedelapan banyak i'tikaf

بسم الله الرحمن الرحيم

واﻟﺜَّﺎﻣِﻦُ ﺇِﻛْﺜَﺎﺭُ (اﻋْﺘِﻜَﺎﻑٍ) ﺑِﺄَﻥْ ﻳَﻌْﺘَﻜِﻒَ ﻓِﻲْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ اﻟﺸَّﻬْﺮِ ﻭَﻫُﻮَ ﻓِﻲ اﻟْﻌَﺸْﺮِ الْآﺧِﺮِ ﺁﻛِﺪٌ ﻭَﻟِﺬَا ﻗَﺎﻝَ (ﺳِﻴْﻤَﺎ) ﺑِﺎﻟﺘَّﺸْﺪِﻳْﺪِ ﻭَاﻟﺘَّﺨْﻔِﻴْﻒِ ﻭَﻫِﻲَ ﺩَاﻟَﺔٌ لِأَﻭْﻟَﻮِﻳَّﺔٍ ﻣَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻫَﺎ ﺑِﺎﻟْﺤُﻜْﻢِ ﻣِﻤَّﺎ ﻗَﺒْﻠَﻬَﺎ لَا ﻣُﺴْﺘَﺜْﻨَﻰ ﺑِﻬَﺎ 

Yang kedelapan, disunahkan memperbanyak i'tikaf, yaitu dengan beri'tikaf di semua hari bulan Ramadan dan 10 hari terakhir ditekankan. Oleh karena itu mushonnif berkata سِيْمَا (terlebih), bisa dengan tasydid dan takhfif (sukun). Kata itu menunjukkan keunggulan perkara yang dituturkan sesudahnya dengan hukum dari perkara sebelumnya, maksudnya bukan pengecualian.

ﻓَﻬِﻲَ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﻛُﻠُّﻪُ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِﻩِ لِلْاِﺗِّﺒَﺎﻉِ ﻭَلِأَﻧَّﻪُ ﷺ ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَا ﺩَﺧَﻞَ اﻟْﻌَﺸْﺮُ الأﺧِﻴْﺮِ ﺃَﺣْﻴَﺎ اﻟﻠَّﻴْﻞَ ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ﻭَﺷَﺪَّ اﻟْﻤِﺌْﺰَﺭَ ﻭَﻫَﺬَا ﻛِﻨَﺎﻳَﺔٌ ﻋَﻦِ الْإِﻗْﺒَﺎﻝِ ﻋَﻠَﻰ اﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺑِﻬِﻤَّﺔٍ ﻭَﻧَﺸَﺎﻁٍ

Tiap-tiap hari dari 10 terakhir itu menjadi lebih utama dengan kalimat itu, tanpa hari lain karena ittiba' kepada Nabi ﷺ, dan karena Nabi ﷺ dahulu apabila masuk 10 hari terakhir menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan menyingsingkan lengan baju. Ini ungkapan dari bersiap untuk ibadah dengan semangat dan sigap.

Sunah puasa kesembilan dan kesepuluh

بسم الله الرحمن الرحيم

ﻭَاﻟﺘَّﺎﺳِﻊ ﺧَﺘْﻢُ اﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻓِﻲْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

Dan yang kesembilan, disunnahkan mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan Ramadan.

ﻭَاﻟْﻌَﺎﺷِﺮُ اﻟﺘَّﺘَﺎﺑِﻊُ ﻓِﻲْ ﻗَﻀَﺎءِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

Dan yang kesepuluh, disunahkan tidak terputus di dalam meng-qada puasa bulan Ramadan (bagi yang batal puasa atau tidak berpuasa karena uzur). (Z-2)

BERITA TERKAIT