RAMADAN merupakan bulan paling istimewa bagi umat Islam. Dalam bulan ini diwajibkan orang-orang beriman untuk menjalankan ibadah puasa, karena di bulan suci itu banyak amalan ibadah dilipatgandakan pahalanya jika kita mejalankannya.
Di bulan Ramadan terdapat malam yang istimewa bagi umat Islam yaitu lailatul qadar. Lailatul qadar berarti malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Lantas apa yang dimaksud dengan lailatul qadar? Simak selengkapnya penjelasan di bawah ini.
Pengertian lailatul qadar
Malam kemuliaan dikenal dengan lailatul qadr, yaitu satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan, dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena malam itu merupakan permulaan diturunkan Al-Qur'an.
Baca juga: Doa setelah Salat Tarawih dan Salat Witir
Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta'ala:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5).
Lailatul qadar disebut mulia karena malam itu lebih baik daripada 1.000 bulan. Ibadah pada malam itu ibarat ibadah selama 1.000 bulan atau sekitar 83 tahun. Tentu ganjaran yang besar sekali.
Baca juga: Bacaan Bilal Tarawih 23 Rakaat dengan Cara Menjawab
Lailatul qadar terdapat pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir pada bulan Ramadan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang beri'tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda:
تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ
"Carilah lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan." (Hadis riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1.169)
Ciri-ciri lailatul qadar
Melansir dari buku Tanya Jawab Islam karya PISS KTB, berikut tanda-tanda lailatul qadar.
1. Udara dan suasana pagi yang tenang.
Lailatul qadar adalah malam yang tenang dan tenteram. Suhu udaranya tidak terlalu panas dan dingin. Saat pagi matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah. Angin saat malam ini juga tenang dan tidak berhembus kencang dan tidak ada petir.
2. Cahaya matahari cerah.
Cahaya matahari cerah tetapi tidak terik. Pada lailatul qadar, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar.
3. Memimpikan hal baik.
Pada lailatul qadar orang-orang yang menjalankan ibadah akan bermimpi baik. Mimpi-mimpi ini seperti yang dialami sahabat nabi.
4. Bulan tampak separuh.
Bulan yang muncul pada malam lailatul qadar tampak separuh dan tidak berukuran penuh.
5. Malamnya tidak panas.
Malam pada lailatul qadar terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, dan indah.
6. Ibadah khusyuk.
Orang yang beribadah pada lailatul qadar akan khidmat dan khusyuk. Muncul ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah tidak seperti malam-malam lain.
Keistimewaan lailatul qadar
Lailatul qadar sangat dinantikan kehadirannya oleh umat Islam, karena memiliki banyak sekali keistimewaan. Berikut beberapa keistimewaan lailatul qadar.
1. Lebih baik dari 1.000 bulan.
Lailatul qadar merupakan satu-satunya malam yang secara khusus dijelaskan dalam Al-Qur'an, yaitu surat Al-Qadr. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan," (QS Al-Qadr ayat 4-5).
2. Lailatul qadar adalah waktu diturunkannya kitab suci Al-Qur'an.
Pada lailatul qadar, Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW berupa Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia di bumi. Hal ini disebukan oleh Ibnu 'Abbas dan selainnya mengatakan:
"Allah menurunkan Al-Qur'an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul 'Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah SWT menurunkan Al Qur'an kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian selama 23 tahun." (Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim, 14: 403)
3. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Dalam lailatul qadar Allah SWT akan menurunkan keberkahan-Nya kepada manusia. Oleh karena itu kita sebaiknya memperbanyak amal ibadah demi mendapatkan keberkahan saat lailatul qadar. Kita bisa melakukan beberapa amalan, seperti membaca Al-Qur'an, salat sunah, sedekah, istighfar, dan beberapa amalan lain.
Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS Ad-Dukhon: 3)
4. Diampuni dosa, diterima amal, dan dijauhkan dari api neraka.
Keistimewaan lailatul qadar selanjutnya ialah akan diampuni segala dosa, diterima amal, dan dijauhkan dari api neraka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Grand Syekh al-Azhar Ahmad Thayyib. Seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa melaksanakan salat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)
5. Malaikat dan Ar-Ruuh akan turun ke bumi.
Keistimewaan lailatul qadar juga ditandai dengan turunnya para malaikat ke bumi. Allah SWT berfirman, "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril." (QS. Al-Qadar: 4)
Para malaikat akan turun di lailatul qadar lantaran banyak berkah pada malam itu. Karena sekali lagi, turunnya para malaikat tentu akan menandakan berkah dan rahmat sebagaimana malaikat yang turun saat ada yang membaca Al-Qur'an, mereka juga akan mengitari orang-orang yang mau berada di dalam majelis zikir atau majelis ilmu. Para malaikat juga akan meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan keberadaan mereka. Hal ini disebutkan dalam tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 14: 407.
Amalan lailatul qadar
1. Mendirikan salat.
Salah satu amalan di lailatul qadar ialah mendirikan salat. Dalil terkait salat pada lailatul qadar diterangkan Imam An-Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Siapa saja yang mendirikan salat pada lailatul qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq Alaih)
Salat pada lailatul qadar terdiri atas salat isya, qiyamul lail, dan salat subuh. Imam Asy-Syafi'i dalam Al-Umm mengatakan, salat isya dan salat subuh dapat dilaksanakan secara berjemaah.
2. I'tikaf.
Dr. Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi dalam bukunya Itikaf Penting dan Perlu mengatakan, i'tikaf berasal dari bahasa Arab 'akafa yang bermakna menetap, mengurung diri, atau terhalangi. Menurut istilah syar'i masyhur di kalangan ulama dan fuqaha, i'tikaf adalah menetap atau berdiam dalam masjid disertai puasa dan ada niat.
Perintah i'tikaf disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 125:
وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian makam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku', dan yang sujud."
3. Membaca doa lailatul qadar.
Salah satu amalan yang dilakukan untuk menyambut lailatul qadar ialah membaca doa lailatul qadar.
Amalan ini berasal dari Aisyah RA, sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Aisyah RA berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)'." (HR at-Tirmidzi dan beliau mengatakan hadits ini hasan sahih.)
4. Memperbanyak istighfar pada waktu sahur.
Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu mengatakan, disunahkan untuk menghidupkan malam 10 terakhir bulan Ramadan agar mendapatkan lailatul qadar. Salah satunya dengan memperbanyak membaca istighfar pada waktu sahur dan baiknya membaca sayyidul istigfar.
Berikut bacaan doa sayyidul istigfar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab-latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya, "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari)
(Z-2)