BULAN Ramadan adalah bulan yang suci. Oleh karena itu, umat Islam harus menjaga agar bulan yang penuh dengan kedamaian ini sampai pada momen Idul Fitri nanti.
Ramadan adalah bulan yang di dalamnya penuh dengan rahmat dan berkah, juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk menyucikan diri. Umat Islam hendaknya menjaga kesucian bulan Ramadan dengan senantiasa melaksanakan amal-amal saleh yang bermanfaat tidak hanya untuk kebaikan dirinya, tapi juga demi kebaikan masyarakat pada umumnya.
Munurut Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, cara menjaga kesucian bulan Ramadan itu bisa dilakukan dengan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merusak ibadah puasa dan juga dapat menimbulkan persoalan di masyarakat
"Selama berpuasa ini kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki diri dan menghindari hal-hal yang dapat merusak kesempurnaan puasa kita, misalnya marah, membuang-buang waktu, kemudian melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah bagi orang lain," paparnya.
Abdul Mu’ti juga berpesan agar seluruh muslim menjaga diri atau menahan diri agar senantiasa berusaha berkata yang baik, kemudian melaksanakan perbuatan yang bermanfaat sebagai rahmat bagi orang yang lainnya, dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah di bulan yang penuh rahmat ini. "Kita diwajibkan mendekatkan diri dengan sesama umat manusia melalui silaturahim dan melaksanakan berbagai kegiatan, misalnya sedekah yang bermanfaat bagi manusia lainnya," tandasnya.
Dalam ceramah di Masjid Nursiah Daud Paloh, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (22/3), Plt Sekretaris Balitbang dan Diklat Kementerian Agama M Arskal Salim mengatakan bahwa di bulan Ramadan ada banyak karunia dari Allah SWT.
"Di dalam bulan Ramadan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatulqadar. Maka, kita semua ingin yang malam hari ini melewati Magrib tadi, kita semua menerima kedatangan bulan Ramadan, bulan penuh berkah. Maka, sangat wajar kalau kita bergembira karena dibukakan pintu surga, ditutup pintu neraka," paparnya.
Selain penuh karunia Allah, Ramadan ini adalah bulan pendidikan jasmani dan rohani. "Karena Ramadan kita berpuasa, menahan diri, menekan diri, menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari," jelasnya.
Perkokoh nilai persatuan
Bulan Ramadan sekaligus momentum untuk melatih dan meningkatkan pengamalan nilai-nilai toleransi, kebinekaan, serta saling menghormati antaranak bangsa dalam rangka memperkokoh persatuan.
"Selain merupakan momentum peningkatan ibadah bagi pemeluk agama Islam, bulan Ramadan juga dapat dijadikan ajang untuk melatih dan meningkatkan pengamalan nilai-nilai kebinekaan dan saling menghormati antaranak bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, kemarin.
Lestari juga berharap Ramadan menjembatani terbangunnya kesepahaman setiap anak bangsa tentang pentingnya persatuan di antara keberagaman yang menjadi karakter Indonesia.
Tak kalah pentingnya, di antara para tokoh bangsa bersama masyarakat dapat membangun semangat persatuan sebagai bagian dari upaya membangun bangsa yang tangguh dan berdaya saing di masa depan. (H-1)