15 September 2023, 23:00 WIB

Buku Hitam Putih Ganjar Ungkap Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo


Yakub Pryatama Wijayaatmaja |

PSIKOLOG Hanna Rahmi mengulas buku ‘Hitam Putih Ganjar, Jejak Kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah’ di Jakarta.

Hanna mengatakan, dari sisi psikologi, Ganjar Pranowo adalah pemimpin ekstrovert punya gaya kepemimpinan energik dan mudah berbaur. Karakter tersebut menjadikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode itu mudah diterima masyarakat. 

“Hal itu yang dapat dijadikan modal dari model kepemimpinannya yang transformasional sehingga mampu meng-influence masyarakat untuk mengikuti beliau,” kata Hanna. 

Baca juga : Dipimpin Arsjad Rasjid, Koalisi Ganjar Akui Spirit Menang makin Besar 

Menurut Hanna, sosok pemimpin ekstrovert seperti Ganjar pada umumnya bersikap terbuka dalam segala hal.

“Ganjar mampu ke semua kalangan baik itu muda, tua, laki-laki, perempuan, itu yang membuat seorang Ganjar Pranowo itu disenangi dan dikagumi. Tidak hanya mereka yang berusia dewasa, tapi juga anak-anak, remaja, dan ibu-ibu,” kata dia. 

Baca juga : Bawaslu Daerah Dikerahkan Telusuri Azan Ganjar

“Jadi dari beberapa kelebihan beliau selain dengan gayanya yang lues, dan kemudian beliau punya filosofi jawa ‘Dipangku Mati’ sehingga dia mampu merangkul semua kalangan. Itu modal utama untuk menjadi pemimpin,” pungkas dia. 

Sementara itu, Pakar Ideologi Nasional Sudhamek menyebut kepemimpinan Ganjar yang supel menjadikan Jateng sebagai salah satu provinsi paling toleran. 

Seperti diketahui, Ganjar membawa Provinsi Jateng mendominasi 10 kota paling toleran di Indonesia versi SETARA Institute. Adapun kota di Jateng yang termaktub dalam raihan itu adalah Salatiga, Surakarta, Semarang, dan Magelang. 

“Beliau merawat toleransi dengan baik sekali. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan toleransi terbaik. Itu yang harus terus dilakukan di tingkat nasional dengan tanggung jawab yang lebih besar lagi,” pungkasnya. 

Selain Hanna dan Sudhamek, turut hadir sejumlah narasumber bedah buku yakni Pakar Administrasi dan Kebijakan Publik Agung Firman Sampurna, Pengamat Politik Fahry Ali, Dosen dan Akademisi FISIPOL UGM Ari Dwipayana, hingga Sejarawan Asvi Warman Adam. (Z-5)

BERITA TERKAIT