SEKRETARIS Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah pihaknya menjegal Anies Baswedan.
“PDI Perjuangan tidak pernah menghambat karena kami belajar dari sejarah,” katanya Hasto di sela-sela Rakernas PDIP di Jakarta, Kamis (8/6).
Hasto menjelaskan PDIP sudah memiliki sejarah yang ditekankan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri saat dihambat kepemimpinannya di PDI di era pemerintahan orde baru. Bahkan hingga kantor partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, diserang pada 27 Juli 1996.
"Artinya, karena pernah merasakan sakitnya dihambat, PDIP takkan mungkin melakukan tindakan demikian kepada pihak atau orang lain," tegasnya.
Baca juga: Gerindra Senang Bila Cawapres Prabowo dapat Endorse dari Jokowi
Namun dari pengalaman itu juga, Hasto mengatakan pihaknya belajar bahwa upaya menghambat tersebut tidak akan sukses jika pemimpin itu bergerak dengan keyakinan kepada rakyat.
“Ketika pemimpin bergerak dengan keyakinan mengakar ke rakyat, seluruh hambatan tidak mampu menggulung keyakinan dari pemimpin. Itu pelajaran terbaik. Itu dilakukan Bung Karno, Bu Mega, Presiden Jokowi, dan Pak Ganjar,” kata Hasto.
Baca juga: Ganjar Diprediksi Unggul di Putaran Pertama, tapi tidak Jadi Presiden
Menurutnya setiap pemimpin akan menghadapi segala macam ujian. Karena itu, dia mengingatkan berpolitik itu harus berpegang pada keyakinan dan kinerja untuk menyerap aspirasi masyarakat.
PDIP tak akan melakukan upaya penjegalan tersebut. Karena sebenarnya rakyat sendiri yang akan menilai sosok calon pemimpin ke depannya, kualitas kerja dan ketulusan hatinya. Itupun berlaku, termasuk terhadap Anies. (Sru)