POLRI mengambil langkah antisipatif terkait indikasi uang hasil bisnis narkoba yang akan digunakan untuk kontestasi Pemilu 2024.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba (Wadirtipidnakoba) Bareskrim Polri Kombes Jayadi mengatakan, langkah antisipasi telah dipaparkan saat Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Dittipidnarkoba Bareskrim Polri di Bali pada Rabu (24/5) hingga Kamis (25/5) lalu.
"Dalam rakernis Bareskrim memberikan warning ke jajaran untuk lakukan antisipasi," kata Jayadi (28/5).
Baca juga : SBY Ingatkan Kewenangan MK terkait Sistem Pemilu Terbuka Tertutup
Jayadi menjelaskan, rakernis tersebut memberikan arahan kepada seluruh jajaran mengantisipasi adanya uang hasil narkoba untuk kontestasi Pemilu 2024.
"Rakernis tersebut terkait rapat kerja jajaran direktorat Narkoba se Indonesia," tutur Jayadi.
Baca juga : SBY: Pergantian Sistem Pemilu Dapat Timbulkan Kaos Politik
"Rakernis ini memberikan arahan kepada jajaran untuk antisipasi jangan sampai dana atau uang dari peredaran gelap narkoba masuk bermain dalam kontestasi elektoral," imbuhnya.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menginstruksikan kepada jajaran Dittipidnarkoba Bareskrim untuk melakukan pemetaan aliran dana peredaran narkoba yang diduga mengalir ke Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Saya minta seluruh jajaran Reserse Narkoba Polri sudah mulai memetakan dan mengantisipasi permasalahan terkait narkoba yang dapat menghambat perhelatan Pemilu," kata Agus dalam Rakernis Dittipidnarkoba Bareskrim di Bali, dikutip Jumat (26/5).
"Antisipasi adanya penggunaan sumber dana dari peredaran narkoba untuk kegiatan pemilu dan laksanakan penegakan hukum secara profesional, berkeadilan dan berintegritas," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, perputaran uang dari bisnis narkoba di Indonesia diyakini anggota Komisi III DPR Santoso sangat besar sehingga bukan tidak mungkin putaran uang tersebut digunakan untuk menjadi modal pemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024.
“Duit dari narkoba itu sangat besar. Saya yakin ada aliran uang itu yang digunakan untuk pemenangan salah satu kontestan yang nantinya bisa menang dan dilindungi bisnisnya,” ujarnya, Sabtu (27/5). (Z-5)