MENTERI BUMN Erick Thohir dinilai dapat menumbuhkan kenaikan elektoral terhadap partai politik (parpol) pengusung calon wakil presiden (cawapres) 2024. Erick juga dinilai sebagai pemimpin kompeten dan teruji.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi mengatakan, peluang besar Erick Thohir terusung sebagai cawapres semakin terlihat. Erick, kata Ade, miliki keunggulan elektabilitas mumpuni.
Lebih dari itu, Erick juga turut miliki modal besar menjadi cawapres hingga sosoknya menjadi magnet bagi parpol. Lantaran cakap dalam membangun komunikasi terhadap elite parpol.
Baca juga: Duet Prabowo-Erick Unggul Dalam Simulasi Pilpres
"Pak Erick Thohir di satu sisi tidak hanya bawa (keunggulan) figur pribadi. Tapi merepresentasikan dukungan politik tertentu dari partai yang berhasil dia yakinkan," ujar Ade dalam keterangan pers, Minggu (7/5).
Erick Dinilai Bisa Jadi Figur Isi Kekosongan Kursi Cawapres
Karenanya, tidak mengherankan, menurut dia, Erick menjadi figur yang pantas mengisi kekosongan kursi cawapres terhadap semua parpol. Sosoknya menciptakan dampak positif elektoral signifikan.
Kondisi demikian, Ade mengatakan, semakin menambah tingkat keterpilihan terhadap figur capres dari koalisi manapun.
Baca juga: Erick Dinilai Miliki Ikatan Kuat dengan NU dan Miliki Kontribusi Nyata
"Apalagi latar belakang eks Presiden Inter Milan ini berasal dari kalangan profesional bukan kader partai politik (parpol)," jelasnya.
"Ya tentu bisa saling mengisi jika nanti kelak dipasangakan dengan figur capres yang nerasal dari partai," ucap Ade.
Unggul Menurut Lembaga Survei
Hasil rekaman survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada periode 11-17 April 2023. Tergambar begitu jelas, capaian elektabilitas Erick konsisten tunjukkan peningkatan positif yang sangat signifikan.
Baca juga: Anies Hadiri Haul Habib Sholeh Tanggul Disambut Ulama-Habaib
Tren elektabilitas Erick terus mengalami kenaikan pesat dalam beberapa waktu belakangan. Mulai dari Februari 17,5 persen lalu Maret sebesar 11,3 persen. Kemudian melesat pada April menjadi 17,3 persen. (RO/S-4)