UPAYA peningkatan partisipasi perempuan dalam politik memerlukan dukungan semua pihak demi mewujudkan proses pembangunan yang lebih baik.
"Merealisasikan lebih banyak partisipasi perempuan dalam setiap pengambilan kebijakan publik harus konsisten diupayakan demi mewujudkan pembangunan yang lebih baik," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/3).
Riset State of The World's Girls Report (SOTWG) yang dipublikasikan Plan Indonesia awal tahun ini mencatat sebanyak 9 dari 10 perempuan percaya bahwa partisipasi politik itu penting. Namun para perempuan itu juga mengakui berbagai hambatan dalam proses partisipasi tersebut.
Baca juga: AHY Dinilai Kandidat Pas Dampingi Anies Di Pilpres 2024
Hambatan itu bersifat interseksional dan struktural karena usia dan gender yang dianggap belum dewasa serta berbagai stereotipe yang berkembang di masyarakat. Tantangan lain beragam, dari kurangnya akses ke dalam pengambilan keputusan, persepsi kurangnya pengetahuan atau keterampilan, hingga gagasan dari orang lain tentang yang pantas untuk remaja perempuan.
Berdasarkan hasil Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di lembaga legislatif nasional (DPR) berada pada angka 20,8% atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR. Persentase keterwakilan perempuan tersebut masih di bawah angka persyaratan 30% jumlah calon legislatif perempuan pada saat parpol mendaftar menjadi peserta pemilu.
Menurut Lestari, sangat kompleksnya tantangan yang dihadapi tersebut membuat upaya melibatkan perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik membutuhkan dukungan dari banyak pihak dan strategi yang tepat. Ini karena, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, tidak mudah mengikis anggapan atau persepsi masyarakat yang berkembang terkait seharusnya perempuan berkegiatan di masyarakat.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap lewat peningkatan kualitas pendidikan nasional dorongan para perempuan untuk berkiprah di luar sektor domestik, seperti di bidang politik, dapat diwujudkan. Selain itu, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sosialisasi masif terkait pentingnya partisipasi perempuan dalam setiap pengambilan kebijakan publik, harus konsisten dilakukan untuk peningkatan pemahaman di lingkungan masyarakat.
Dengan sejumlah dukungan tersebut, Rerie berharap sikap perempuan yang menilai bahwa politik itu penting dapat terus didorong sehingga mampu meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik di tanah air. (Z-2)